JAKARTA – Harga BBM nonsubsidi Pertamax digadang-gadang akan merosot sejalan dengan penurunan harga minyak mentah dunia.

Baca JugaProsedur Pengecekan Penerima BLT BBM

Hal itu diungkapkan Menteri BUMN, Erick Thohir yang menjelaskan bahwa ada ketergantungan harga antara Pertamax dengan minyak mentah dunia

Ia mengatakan bahwa hal itu menjadi kemungkinan karena harga minyak mentah berada di level US$95 per barel, crude oil harganya US$75 atau US$65 per barel, dan syukur saja jika harga Pertamax turun.

“Mungkin saja (harga Pertamax turun) kan gini saja, hari ini harga crude oil (minyak mentah) di level US$95 per barel. Kalau crude oil harganya US$75 atau US$65 per barel, alhamdulillah, ya pasti harga Pertamax turun,” kata Erick dilansir dari CNNIndonesia.com.

Melansir Reuters seperti yang dikutip dari CNNIndonesia.com per hari ini harga minyak mentah berjangka Brent turun US$2,91 atau 3 persen menjadi US$92,83 per barel. Sedangkan, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) menjadi US$86,88 per barel.

Adapun pemerintah menaikkan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter pada Sabtu (3/9) lalu.

Erick pun menekankan bahwa kini pemerintah bukan menaikkan harga Pertamax, tapi mengurangi kompensasi.

“Karena yang selalu diingatkan, yang kita lakukan hari ini bukan kenaikan harga, tapi pengurangan subsidi,” terang dia.

Sebelumnya, Erick menyebut selama ini harga Pertamax (RON 92) yang dijual oleh PT Pertamina (Persero) juga disubsidi pemerintah.

Pemberian subsidi itu terlihat dari harga Pertamax yang saat itu dijual di SPBU PT Pertamina (Persero) yang hanya Rp12.500 per liter.

Padahal di SPBU Shell, harga BBM RON 92 berada di kisaran Rp17 ribu per liter.