MAKASSAR – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso beserta istrinya Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XIV Hasanuddin dikukuhkan menjadi Bapak dan Ibu Asuh Anak Stunting untuk wilayah Sulawesi Selatan pada Selasa, 13 September 2022.

Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Muhammmad Rizal Martua Damanik dalam mengatakan ini merupakan tindaklanjut dari pengukuhan yang sama dilakukan pada Panglima TNI beberapa waktu lalu.

Baca Juga: BKKBN Sulsel Gelar Kegiatan Advokasi dan KIE, Bahas Hal Ini

Panglima TNI akan mendukung dan seluruh jajaran TNI Pangdam di seluruh Indonesia akan berpartisipasi pada program bapak dan ibu asuh anak stunting.

“Dan pada kesempatan ini dapat respons yang sangat baik dari Pangdam XIV Hasanuddin untuk ikut berpartisipasi dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, hal ini suatu pandangan yang luar biasa dari jajaran TNI dalam bentuk partisipasinya upaya percepatan penurunan stunting. Dapat dibayangkan bagaimana seandainya stunting tidak dapat diturunkan, bagaimana kelangsungan bangsa termasuk TNI, bahwa stunting itu pendek. Dan untuk menjadi TNI syaratnya minimal harus tinggi dan tidak akan lolos anak kalau tingginya tidak sampai.

“Ini akan berkesinambungan dalam jajaran TNI. Oleh karena itu BKKBN sangat mengapresiasi keterlibatan TNI khususnya Pangdam Hasanuddin,” tambah Matua.

Baca Juga: Tindaklanjuti Perpres RI Nomor 72, BKKBN Gelar Rekonsiliasi Stunting

Keterlibatan TNI berada di tingkat akar rumput, ada yang disebut Babinsa dan kami BKKBN sudah melatih sebanyak 12 ribu TPK tim pendamping keluarga beresiko stunting yang disebar ke seluruh kurang lebih ada sekitar 57 ribu desa di Indonesia.

Adapun keberadaan TNI di tingkat desa itu pun itu nanti akan bisa bersinergi dengan tim pendamping. Mengingatkan, menyemangati TPK agar kerjanya bisa optimal, memberi nasihat kepada calon pengantin, memberi support kepada ibu hamil agar mau mengonsumsi makanan bergizi, untuk mengukur berat badannya secara rutin supaya jika terjadi hal-hal yang berdampak pada resiko stunting, dapat diidentifikasikan secara dini.