RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay kembali menegaskan, PAN mendukung agar bansos, BLT Elnino, bantuan beras, dan jaring pengaman sosial lainnya tetap diteruskan. Menurutnya, bansos perlu lebih ditingkatkan. Ia mengatakan, itu harus menjadi prioritas dalam rangka membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Kemarin kan ada yang mengkritik terkait video yang beredar di mana ada penyebutan nama presiden Jokowi di acara Ketum Zulhas. Ini perlu diluruskan bahwa yang menyebut nama Jokowi adalah masyarakat, bukan Zulhas. Posisi Zulhas adalah bertanya, apa bansos perlu dilanjutkan? Apa perlu diperbanyak? Siapa yang suka memberi bansos? Itu semua dijawab masyarakat. Nah, di akhir itu, mereka dengan lantang menyebut pak Jokowi,” katanya, Jumat (5/1/2023).

“Itu ya sah saja. Kan pandangan dan penilaian masyarakat. Kalau masyarakat mau dilanjutkan, ya perlu penekanan untuk memilih capres dan cawapres yang berkomitmen melanjutkan keberhasilan pak Jokowi. Dari ketiga paslon, yang jelas berkomitmen adalah Prabowo-Gibran,” imbuhnya.

Ia menambahkan, pertanyaan yang dilontarkan Zulhas saat acara, yang disampaikan dalam di video yang sempat beredar di media sosial, sebenarnya sangat kontekstual. Alasannya, ada paslon yang meminta penundaan pelaksanaan bansos.

Selain itu,, ada timses paslon lain yang secara terang-terangan menolak pencairan bansos karena takut dipolitisasi. Menyikapi hal itu, Saleh menilai bahwa Zulhas merasa perlu menanyakan ke masyarakat. Ternyata, masyarakat secara nyata sangat menginginkan agar agar bansos terus berlanjut, bukan ditunda.

Namun Saleh merasa heran karena setelah ada penolakan masyarakat atas pandangan usulan penundaan itu, paslon dan juga para timses paslon lain diluar Prabowo-Gibran ramai-ramai meralat. Sekarang, semua malah ingin melanjutkan. Tentu dengan alasan dan justifikasi masing-masing.

“Dalam konteks ini, siapa sebetulnya yang mempolitisasi? Kalau kami kan hanya ingin melanjutkan yang sudah berjalan. Lalu dikritik paslon lain. Namun, kritiknya tidak diterima masyarakat. Lalu, tanpa merasa berdosa, beralih lagi untuk mendukung kelanjutan pencairan bansos. Ya, silahkan masyarakat yang menilai. Mana yang tulus bekerja untuk masyarakat, mana yang hanya bicara untuk mengantisipasi dampak politik saja,” pungkasnya.

(rn/dtk)