RAKYAT NEWS, JAKARTA – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Capres dan Cawapres nomor urut 2, Silfeter Matutina menyakini paslon lain sudah menyadari akan kekalahan suara Pilpres 2024 ini. Hal ini disampaikan dalam podcast Sembilan pada, Kamis (29/2/2024).

Akan tetapi, bukan mencari strategi meraih hati rakyat malah menjatuhkan terus paslon Prabowo-Gibran.

“Menjelekan 02, merendahkan, memfitnah menyebarkan berita hoax,” katanya.

Kemudian, Silfeter memahami sifat masyarakat Indonesia ini tidak suka melihat orang di fitnah dan di dzolimi.

“ya kaya pak Jokowi, pak Prabowo, Mas Gibran menurut kami sampai di dzolimi sampai ibu negara iriana (Istri Presiden RI Joko Widodo),” ungkapnya.

Yang akhirnya, Paslon (Pasangan Calon) nomor urut 2 (Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka) mendapat empati masyarakat Indonesia hingga meraih suara hasil real count cukup tinggi.

Selepas itu semua, dia menyampaikan, jika memang paslon nomor urut 1 atau paslon nomor urut 3 masih tidak menerima hasil real count agar dapat mencari bukti yang valid dan kredibel.

“Saya menganjurkan kalau mas Anis dan juga Mas Ganjar masih waras ingin mengedukasi baik dengan bangsa kita,” ujarnya

“Silahkan cari bukti datang blusukan ke TPS-TPS yang kemarin merasa kalian di curangi datang dong ambil bukti,” lanjutnya.

Singkatnya, Dia mengaku kemenangan Prabowo-Gibran ini tidak lain kerja keras para TKN. Contohnya, dari relawan solidaritas Merah Putih (Solmet) yang komandoi olehnya saja terus melakukan blusukan.

“Relawan saya saja lakukan blusukan di 35 kabupaten dan kota di jawa tengah,” ungkapnya.

Yang menarik, ia mengarahkan relawannya selama kampanye kemarin untuk melakukan blusukan secara door to door di lokasi bukan simpatisan Paslon 02.

“Karena kalau blusukan ke 02 percuma sudah pasti milih, tapi ternyata waktu kami blusukan bendera PDIP dimana-mana di kota Solo, Wonogiri, Boyolali, pengurus PDIP semua ada disitu,” tandasnya.