MAKASSAR – Wujud nyata dari penerapan transparansi dan akuntabilitas adalah penyusunan laporan keuangan pemerintahan yang relevan dan andal, disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan sistem akuntansi yang menyediakan prosedur pemrosesan transaksi sampai menjadi laporan keuangan. Mewujudkan hal itu, Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Sulsel melaksanakan Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2022. Bertempat di Hotel Continent Centrepoint Makassar, kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (22/9/2022).

Baca Juga : Manipulasi Data kependudukan, Rudenim Makassar Deportasi WN Belanda

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Divisi Keimigrasi Kanwil Kemenkumham Sulsel ini menghadirkan 3 Narasumber. Yaitu Pembina Teknis Perbendaharaan Negara Mahir dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II, Heronimus Arruanlinggi; Pelaksana pada KPPN Makassar II, Suherman dan Pelaksana pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), Abdul wahab yang juga menjadi Penanggung Jawab Satuan Kerja Kemenkumham.

Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sulsel, Jaya Saputra dalam sambutannya mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalar agar tersusunnya laporan keuangan yang berkualitas.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah tersusunnya laporan keuangan yang berkualitas untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan serta mengedepankan prinsip tepat waktu, namun tetap mengikuti standar akuntansi pemerintahan,” ujarnya.

Kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama, penyampaian materi dari tiga narasumber. Sedangkan pada sesi kedua merupakan sesi pendampingan. Jadi, pengisian pada aplikasi SAKTI (Sistem Aplikasi Keuangan tingkat Instansi) langsung di bantu oleh narasumber.

Kepala Rumah Detensi Imigrasi Makassar sekaligus Ketua Panita, Alimuddin berharap agar operator lama maupun baru agar dapat menggunakan aplikasi SAKTI dengan lancar.

“Harapannya, seluruh operator yang lama dan yang baru dalam lingkup kemenkumham sulsel sudah dapat mengerti dan dapat mengoperasikan aplikasi SAKTI tanpa ada hambatan yang berarti,” ujarnya.