JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak mengetahui adanya laporan terhadap dirinya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.

Baca Juga: DPRD Jakarta Gelar Rapat Pemberhentian Gubernur, Anies: Agenda Biasa

Saat ditanya perihal tersebut, Anies enggan memberi tanggapan dan menyatakan dirinya hanya fokus selesaikan masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta yang akan berakhir pada 16 Oktober mendatang.

“Saya ngurusin Jakarta dulu dah, belum ngurusin yang lain,” kata dilansir dari CNNIndonesia.com.

Sebelumnya, Anies dilaporkan oleh kelompok yang mengaku Masyarakat Sipil Peduli Demokrasi tentang penyebaran tabloid di sejumlah masjid Kota Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Koordinator Nasional Masyarakat Sipil Peduli Demokrasi, Miartiko Gea mengatakan pihaknya sudah mengadukan Anies karena khawatir soal politik identitas.

“Sudah kami laporkan dan kami sertakan bukti-bukti hari ini,” kata Miartiko.

Status Anies dalam laporan tersebut belum jelas karena penyelenggaraan Pemilu atau Pilpres belum digelar. Martiko hanya mengaku pihaknya resah dengan penyebaran tabloid ke masjid-masjid yang terjadi indikasi politik identitas. Mereka pun ingin Bawaslu bersikap tegas terhadap hal ini.

“Ada kekhawatiran kami jangan sampai terjadi. Makanya kami berharap Bawaslu memproses laporan kami untuk mencegah perilaku serupa di hari ke depan,” ujarnya.

Sebelumnya, beredar tabloid KBA newspaper di masjid di Kota Malang. Tabloid itu memampang wajah Anies dengan tajuk ‘Mengapa Harus Anies?’. Tabloid 12 halaman itu berisi laporan pencapaian Anies selama menjabat di DKI Jakarta.

Pemimpin Redaksi KBA News, Haz Pohan mengaku tidak mengetahui produknya beredar di salah satu masjid di Malang, Jawa Timur. Produk yang dimaksud berupa tabloid berisi ulasan kerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Saya tidak pernah mendengar sebelumnya ada yang bagi koran KBA di masjid. Saya ikut kaget juga, tapi enggak tahu juga, siapa yang bagikan itu di masjid,” kata Haz.