MAROS – Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementrian Sosial Republik Indonesia, Robben Rico mewakili Menteri Sosial RI melakukan Pencanangan Kampung Siaga Bencana (KSB) Kabupaten Maros pada Sabtu (17/09/2022) yang berlangsung di Lapangan Palantikang, Kantor Bupati Maros.

Pada kesempatan itu juga Bupati Maros HAS Chaidir Syam dikukuhkan sebagai Pembina Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kabupaten Maros sekaligus penyematan Lencana Matris Pembina Tagana.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua Komisi VIII DPR RI H Ashabul Kahfi, Anggota Komisi VIII DPR RI H Samsu Niang, Kepala Dinas Sosial Propinsi Sulawesi Selatan H Andi Irawan Bintang, Ketua DPRD Kabupaten Maros HA Patarai Amir, Para Staf Ahli Setda Kabupaten Maros, Kepala OPD/Camat lingkup Pemkab Maros, dan unsur Tagana se-Provinsi Sulawesi Selatan.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementrian Sosial RI, Robben Rico, dalam sambutannya mengatakan, kawasan siaga bencana merupakan salah satu program unggulan Kementerian Sosial yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dalam kerentanan bencana. Esensi dari program Fasilitasi Kawasan Siaga Bencana adalah pelibatan masyarakat setempat dalam pelaksanaan penanggulangan bencana yang dikombinasikan dengan nilai-nilai kearifan lokal daerah setempat.

Pada kesempatan itu juga Robben Rico mengimbau kepada Pemerintah Daerah untuk memberi perhatian lebih kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.

“Saya berharap pemerintah daerah memberikan perhatian yang lebih pada daerah rawan bencana agar mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penanggulangan bencana, sehingga mereka dapat melakukan tindakan-tindakan darurat yang diperlukan bilamana terjadi bencana,” tutur Dirjen.

Ditambahkannya pula: “dengan adanya Kampung Siaga Bencana” (KSB) di Kabupaten Maros, diharapkan masyarakat lebih sigap dalam menghadapi bencana khususnya di Kecamatan Maros Baru”.

Sementara itu, Bupati Maros HAS Chaidir Syam mengatakan, dengan adanya pelatihan kesiapsiagaan bencana ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sigap dalam menghadapi bencana. Masyarakat juga dapat saling bahu-membahu dalam mengurangi resiko jika terjadi bencana.