LUTIM – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) melalui Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) mengkampanyekan Gerakan Dini Cinta Organik (GDCO) kepada para siswa SD dan SMP di empat kecamatan wilayah pemberdayaan yakni Malili, Wasuponda, Towuti dan Nuha yang dilaksanakan mulai 26 hingga 29 September 2022.

Baca Juga: Sulsel Raih Penghargaan Desa Wisata Terbanyak dari Menparekraf

Melalui kegiatan kampanye tersebut, para siswa dan juga guru diberikan pemahaman tentang budidaya pertanian dengan metode organik. Salah satu ciri metode budidaya tanaman organik, disampaikan Koko selaku konsultan program PSRLB dari PT Vale yaitu menggunakan pupuk organik (kompos), pestisida nabati, mikroorganisme lokal (MOL), dan memperhatikan pengelolaan agroekosistem yang holistik.

Dalam kegiatan yang berlangsung di SMP Islam Wasuponda, Senior Koordinator Program Pemberdayaan Masyarakat PT Vale, Iskandar Ismail mengatakan, sistem pertanian organik sangat baik untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, selain itu dari sisi kesehatan juga sangat baik.

“Bahan kimia sintetis dalam pertanian, jika digunakan dengan jangka waktu yang lama dapat menyebabkan berbagai kerusakan seperti tercemarnya lingkungan yang dapat merusak ekosistem misalnya pencemaran air, udara, degradasi lahan, bahkan memusnahkan makhluk hidup lainnya,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Iskandar, hasil pertanian yang menggunakan input bahan kimia sintetis beresiko lebih besar bagi kesehatan manusia.

“Maka perlu adanya pengetahuan mengenai pertanian organik sejak dini, sehingga dapat berpartisipasi dalam menjaga keseimbangan alam dan pertanian berkelanjutan,” tambahnya.

Dia menuturkan, tujuan kampanye Gerakan Dini Cinta Organik dilakukan di sekolah diharapkan mampu membentuk karakter siswa agar mampu menjaga lingkungan alam dan sekitarnya, yang dimulai dari lingkungan sekolah. Hal tersebut juga diharapkan dapat diterapkan di rumah mereka masing-masing dan juga di masyarakat.