Jakarta – Lomba mural yang digelar Polisi Republik Indonesia (Polri) pada akhir Oktober mendatang ditolak oleh sejumlah seniman. Mereka bahkan menganggap itu sebagai sebuah jebakan, karena identitas para pekerja seni tersebut nantinya akan jadi mudah diketahui jika membuat pesan kritik dalam perlombaan tersebut.

Baca Juga: Pasca Dikritik Jokowi, Polisi Gelar Lomba Mural Berhadiah Piala Kapolri

Seniman mural Jakarta, Andrew, mengungkapkan bahwa dirinya tidak begitu tertarik mengikuti lomba mural yang digagas tersebut, Serta mengaku jika Polri termasuk lembaga yang menyensor banyak mural kritik di berbagai daerah.

“Yang bisa jadi justru sebaliknya, menjadi ajang cuci tangan aparat,” ujar Andrew dilansir dari Asumsi.co, Sabtu (18/9/2021).

Sementara itu, Seniman mural lainnya, Bamsuck menilai lomba mural Polri bisa menjadi jebakan, Terutama bagi para seniman yang sejauh ini masih sedang diburu usai membuat mural kritik beberapa waktu lalu.

Sejak 2009 Bamsuck menjadi seniman mural dan merupakan salah satu pemenang Lomba Mural Dibungkam bernada kritik yang digagas kelompok Gejayan Memanggil beberapa waktu lalu.

Diketahui sebelumnya, lomba mural berencana dibuat oleh pihak Divisi Humas Mabes Polri pada akhir Oktober mendatang. Pemenang lomba nanti akan diberikan Piala Kapolri.