JAKARTA – Ekonomi global saat ini mengalami ancaman krisis. Resesi dan stagflasi diperkirakan akan berdampak pada banyak negara di tahun 2023.

Baca Juga: CEO Business Forum Ajak Pelaku Usaha Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

Tidak hanya ekonomi, krisis keamanan dan lingkungan juga diperkirakan akan terjadi. Mantan Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut situasi ini sebagai triple crisis.

Sekarang, terdapat tanda-tanda triple crises setidaknya Indonesia, setidaknya untuk sektor ekonomi. Biaya hidup mulai mahal seiring dengan naiknya harga barang yang bisa membuat arus kas berantakan jika tak pandai-pandai mengatur keuangan.

Lalu, biaya apa saja yang harus dihemat agar dompet tetap sehat di tengah ancaman triple crises?

1. Gaya Hidup

Perencana Keuangan Advisors Alliance Group (AAG) Indonesia, Andy Nugroho mengatakan biaya yang paling perlu dihemat di tengah krisis adalah untuk gaya hidup. Andy menyarankan untuk menunda pemnbelian barang yang tidak perlu.

“Semisal, menunda mengganti gadget hanya karena ingin yang lebih bagus dan mahal. Padahal, gadget lama masih bisa dipakai atau membeli produk fesyen hanya karena keinginan,” ujar Andy dilansir dari CNNIndonesia.com.

Andy juga menyarankan masyarakat terutama anak muda untuk mengurangi pengeluaran untuk nongkrong di kafe, nonton bioskop, piknik, dan kegiatan lainnya yang tak mendesak.

Senada, Perencana Keuangan Advisor Alliance Group (AAG) Indonesia, Dandy juga mengatakan biaya gaya hidup perlu dihemat dengan menahan diri untuk membeli barang-barang yang tidak diperlukan.

“Bedakan dan sesuaikan gaya hidup dengan kebutuhan hidup, terutama di saat resesi. Karena yang mahal itu adalah gaya hidup,” kata Dandy.

Sementara, bagi masyarakat yang rutin olahraga di pusat kebugaran, bisa menekan pengeluaran dengan berolahraga di rumah.