JAKARTA – Investasi sebesar Rp200 triliun diklaim akan masuk ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Sebut Jokowi Tahu Capres Usungan KIB

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan anggaran tersebut miliki angka yang tidak mengecewakan dan akan dipergunakan untuk membangun proyek tahap awal.

“Angkanya tidak mengecewakan. Artinya, saya mau sampaikan bahwa minimal Rp200 triliun akan bisa kita wujudkan dalam pembangunan proyek IKN di tahap pertama,” lanjutnya.

Menurut dia, angka itu berasal dari penawaran investor kepada pemerintah. Ada juga investor yang menyampaikan minat dan penawaran langsung untuk masuk ke IKN kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Beberapa negara sudah menyampaikan penawarannya kepada kami, bahkan sebagian sudah saya bawa ke bapak Jokowi. Tetapi sekali lagi, angka detailnya nggak boleh saya sampaikan, terkecuali sudah ada semi kontrak, baru kami bisa ngomong,” jelasnya.

Bahlil memberikan bocoran beberapa negara yang sudah menyampaikan penawaran adalah China, Korea Selatan, Taiwan, serta beberapa negara di Eropa.

Sampai saat ini, penawaran para investor asing tersebut masih terus dikaji oleh pemerintah. “Jadi mereka itu yang ingin dan sudah menyampaikan penawarannya kepada kami,” ungkapnya.

Sementara, tahun depan salah satu negara yang ditargetkan bisa masuk ke IKN adalah Uni Emirat Arab (UEA) dengan nilai investasi mencapai US$20 miliar atau Rp311,26 triliun (asumsi kurs Rp15.563 per dolar AS).

“Kami targetkan 2023 ini secercah harapan sudah mulai bagus, karena mereka (UEA) akan masuk di IKN. IKN itu gede sekali yang sudah firm US$ 20 miliar, yang sudah oke mereka akan masuk di IKN dan beberapa investasi di sektor yang lain,” pungkasnya.