JAKARTA – China miliki peran dalam ekonomi Indonesia yang buatnya bertahan dalam ketidakpastian ekonomi global.

Baca Juga: IHSG Ditutup pada Level 7.056, Indeks Saham Keok 0,5 Persen

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Luhut Binsar Panjaitan mengatakan dunia saat ini berada dalam masalah yang hebat dan Indonesia termasuk negara yang dapat mempertahankan ekonomi sampai saat ini berkat kerjasama dengan Tiongkok.

“Dunia sekarang menghadapi tantangan yang hebat, saya ingin sampaikan Indonesia termasuk negara yang bisa mempertahankan ekonominya seperti sekarang ini. Itu sebenarnya tidak lepas dari kerja sama yang begitu hebat antara Tiongkok dengan Indonesia,” katanya dilansir dari CNNIndonesia.com.

Ia juga menjelaskan dalam delapan tahun terakhir,banyak kemajuan atas kerja sama yang konstruktif antara Tiongkok dan Indonesia.

Ia menyebut sejak Presiden Xi Jinping memprakarsai Belt and Road Initiative atau Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 pada 2013, hal itu juga turut mendukung visi strategis Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia.

“Dalam beberapa tahun terakhir terus berkembang, bisa dilihat dari pertumbuhan sektor-sektor kritis dan semua itu saling menguntungkan. Saya ulangi, saling menguntungkan. Saya lihat Tiongkok juga memberikan teknologi terbaik dia, dan juga Tiongkok memberikan transfer teknologi, mendirikan politeknik di berbagai industri,” katanya.

Tercatat, defisit perdagangan antara Indonesia dengan Tiongkok pun terus menurun dari US$17 miliar pada 2019 menjadi hanya US$2,5 miliar pada 2021. Defisit neraca perdagangan kedua negara, diprediksi sekitar US$500 juta atau kurang pada tahun ini.

“Jadi kalau orang katakan kita didikte China, sama sekali tidak benar. Apalagi dengan angka-angka ini. Jadi yang ingin saya sampaikan, apapun bentuk kerja sama Tiongkok di Indonesia itu kita lakukan betul kerja sama yang saling menguntungkan,” ujarnya.