JAKARTA – 103 hotel BUMN akan digabung dan menggandeng UMKM agar produknya terserap.

Baca Juga: Tantangan APBN 2023 Ditengah Gejolak Ekonomi Dunia

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan akan lakukan konsolidasi 103 hotel dan menghimbau BUMN untuk tidak membuat hotel masing-masing.

“Kami sedang mengonsolidasikan 103 hotel yang ada di BUMN, makanya saya bilang BUMN jangan masing-masing bikin hotel sendiri,” ujarnya dilansir dari CNNIndonesia.com.

Erick menjelaskan tahap pertama penggabungan ini dilakukan terhadap 23 hotel pelat merah. Adapun pada tahap selanjutnya akan ada 40 hotel lagi yang digabung.

“Setelah digabungkan kami renovasi, tapi bukan itu tujuan utamanya. Tidak kalah pentingnya, kalau bisa nanti seluruh kebutuhan hotel itu disuplai oleh UMKM seperti samponya, sabunnya, handuknya, dan sebagainya, sehingga kita bisa saling menjaga. Itu yang kita namakan ekosistem,” jelasnya.

Menurut Erick, upaya menggandeng UMKM sebagai pemasok bagi kebutuhan-kebutuhan hotel BUMN tersebut guna menuju kemandirian dan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.

Sebelumnya, Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) memperkirakan volume investasi bisnis hotel di Indonesia akan mencapai 300 juta dolar AS pada 2023.

Vice President, Investment Sales Asia JLL Hotels & Hospitality Group JLL, Julien Naouri mengatakan pemulihan pariwisata di Indonesia diperkirakan akan lebih menyeluruh. Pasalnya, sebagian besar negara-negara di kawasan sekitarnya telah mencabut aturan pembatasan perjalanan.

Terkait sentimen investasi hotel pada tahun ini, hingga September Indonesia memimpin dalam hal volume dengan total nilai US$174 juta.

JLL juga melihat hingga Agustus 2022, angka kedatangan wisatawan mancanegara di kota-kota utama seperti Jakarta dan Bali telah melampaui 2021.