JAKARTA – Dua bom mobil meledak di ibu kota Somalia, Mogadishu yang menewaskan sedikitnya 100 orang warga dan 300 lainnya luka pada Sabtu (29/10) waktu setempat.

Baca Juga: BI Catat Aliran Modal Asing Masuk Rp 3,02 T Pekan Ini

Bom tersebut meledak dekat gedung Kementerian Pendidikan Somalia di Mogadishu.

Presiden Somalia, Hassan Sheikh Mohamud menjelaskan korban dalam insiden tersebut adalah orang yang tidak mengetahui apapun dan hanya menjalankan aktivitas seperti biasa.

“Rakyat kami dibantai. Mereka adalah para ibu dengan anak-anaknya yang masih dalam pelukan, para bapak yang tengah menjalani pengobatan, para pelajar yang ditugaskan belajar, para pengusaha yang berusaha menghidupi keluarganya,” tutur Sheikh Mohamud dilansir dari CNNIndonesia.com.

Sejauh ini tak ada satu pihak pun mengkaim bertanggung jawab atas aksi pemboman tersebut. Namun, Presiden Sheikh Mohamud menuding kelompok teroris Al Shabab sebagai pihak di balik pengeboman itu.

Bom pertama meledak di dekat kementerian pendidikan tak jauh dari perempatan yang jadi pusat keramaian.

Bom kedua meledak ketika ambulans dan orang-orang berkumpul untuk menolong korban ledakan dekat gedung kementerian pendidikan.

Ledakan itu menghancurkan jendela di sejumlah gedung. Darah berceceran di aspal luar gedung.

Lokasi ledakan sama dengan serangan ledakan terparah di Somalia pada 2017 yang menewaskan 500 orang. Bom berkekuatan besar saat itu berasal dari truk.