JAKARTA – Pesta Halloween di Kuala Lumpur yang mayoritas pesertanya dari komunitas LGBT digerebek aparat Malaysia dan Setidaknya 20 orang ditahan pada Sabtu (29/10) waktu setempat.

Baca Juga: Sedikitnya 100 Orang Tewas Dalam Ledakan Bom Mobil Somalia

Aktivis setempat, Numan Afifi, menjadi salah satu yang tahanan aparat saat penggerebekan.

Dia mengatakan penggerebekan itu traumatis, acara yang dihadiri sekitar 1000 orang itu digerebek 40 aparat keagamaan.

“Sekitar 40 aparat keagamaan yang disokong polisi datang ke tempat acara yang dihadiri sekitar 1000 partisipan, dan menghentikan musik dan tarian,” kata Numan dilansir dari CNNIndonesia.com.

Numan mengatakan aparat lalu membagi para peserta pesta ke dalam dua kelompok yakni Muslim dan umat agama lain.

Akhirnya, 20 muslim dibawa aparat Departemen Federal Agama Islam untuk dicatat kartu identitasnya.

“Beberapa dituduh melakukan pelanggaran di bawah pakai busana tak sesuai gender, sementara yang lain, termasuk saya, karena mendorong upaya kejahatan,” kata Numan.

Sebanyak 20 orang yang ditahan itu kemudian dilepaskan beberapa jam kemudian, namun diminta datang lagi guna diperiksa pekan depan

Pengacara HAM di Malaysia, Siti Kassim, mengecam penggerebekan tersebut, dan menegaskan untuk menghentikan aksi kepolisian tersebut.

“Orang-orang ini bukanlah kriminal. Penindasan dan diskriminasi terhadap kaum LGBT harus segera diakhiri,” katanya.

Belum ada pernyataan dari pihak aparat terkait penggerebekan pesta halloween di Kuala Lumpur itu.