JAKARTA – Para menteri ekonomi dikecam Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal terkait ancaman resesi global 2023 dan menganggap hal itu sebagai provokasi untuk menghantui masyarakat.

Baca Juga: DPMPTSP Sulsel Mencatat Realisasi Investasi 2022 Lampaui Target RPJMD

Said menanggapi bahwa resesi memang betul akan ada, namun tidak akan berdampak di Indonesia dengan pertumbuhan ekonominya yang baik.

Said menjelaskan, yang menjadi seharusnya adalah para menteri adalah menjaga Inflasi dan daya beli masyarakat.

Ia menilai menteri bertugas untuk meyakinkan rakyat tetap terjamin makan, harga bahan bakar minyak (BBM) tetap murah, tetap ada perumahan, jaminan kesehatan, serta jaminan sosial.

Said tidak secara gamblang menyebut menteri yang dimaksud. Namun, Menteri Keuangan, Sri Mulyani pernah memprediksi ekonomi dunia jatuh ke jurang resesi pada tahun depan.

Sri Mulyani melontarkan pernyataan itu berdasarkan kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan bank sentral di sejumlah negara seperti AS dan Inggris demi meredam lonjakan inflasi dan memastikan kebijakan tersebut bakal menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Sehingga, ancaman resesi kian sulit dihindari.

“Kenaikan suku bunga cukup ekstrem bersama-sama, maka dunia pasti resesi pada 2023,” jelasnya dilansir dari CNNIndonesia.com.