BALI – PT Vale Indonesia Tbk (Perseroan) hari ini menandatangani Perjanjian Kerjasama Definitif bersama Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd untuk memproses bijih nikel PT Vale dari Blok Pomalaa di Kolaka, Sulawesi Tenggara, sebuah tonggak penting sebagai bagian dari rangkaian proyek.

Baca Juga: Kafilah Sulsel Peringkat 8 MTQ VI Korpri Nasional di Padang

Perjanjian ini, yang ditandatangani pada hari Minggu bersamaan dengan acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) B20/G20 di Nusa Dua, Bali, merupakan bagian dari komitmen PT VaIe untuk membangun portofolio proyek kelas dunia dan memperkuat penambangan berkelanjutan generasi berikutnya di Indonesia.

 

CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy mengatakan, proyek ini merupakan landasan pengembangan berkelanjutan PT Vale untuk membangun ekonomi dan sosial.

 

“Proyek High-Pressure Acid Leach (HPAL) Blok Pomalaa adalah landasan agenda pengembangan berkelanjutan PT Vale yang akan memperkuat pembangunan ekonomi dan sosial di tingkat lokal dan nasional menuju masa depan,” jelasnya.

 

Lanjutnya, proyek ini merupakan praktik tambang berkelanjutan yang selaras dengan prioritas B20

 

“Proyek ini merupakan bukti komitmen PT Vale terhadap praktik penambangan berkelanjutan yang selaras dengan prioritas B20 untuk memastikan transisi energi yang adil dan teratur,” tambahnya.

 

Proyek HPAL Blok Pomalaa diperkirakan akan menghasilkan hingga 120 kiloton nikel yang menjadi bagian penting untuk mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik.

 

“Kerja sama kami merupakan kombinasi sempurna antara keunggulan sumber daya mineral PT Vale dan keunggulan teknologi HPAL Huayou yang canggih untuk mencapai pengembangan sumber daya mineral yang berkelanjutan,” kata Ketua Huayou Chen Xuehua.

 

Lanjut Huayou, pihaknya juga akan bekerja sama dengan PT Vale untuk memastikan pengadopsian dan penerapan praktik-praktik unggulan lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG).