Makassar – Yayasan Peduli Kelompok Dukungan Sebaya Se Sulawesi Selatan menggelar pertemuan yang dilatarbelakangi permasalahan epidemi HIV dan AIDS.

Pasalnya, di Provinsi Sulsel sudah sangat mengkhawatirkan terkait hal tersebut karena peningkatan jumlah kasus dari tahun ke tahun menunjukkan trend peningkatan yang sangat signifikan.

Andi Iskandar Harun, selaku Fasilitator, mengatakan pertemuan ini punya tujuan dalam membangun kerjasama layanan rujukan bagi komunitas rentan, khususnya ODHIV.

Pencapaian tujuan khusus ini membangun layanan kerjasama jaringan rujukan bagi komunitas rentan dan ODHIV.

“Menurunkan risiko kelompok berperilaku tinggi terhadap infeksi atau penularan HIV, memfasilitasi partisipasi arus untuk membuat keputusan-keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka,” ungkapnya.

Sementara, Kepala UPTD PPA Kota Makassar Muslimin mengapresiasi pertemuan hari ini apalagi membahas permasalahan sosial tentang kelompok-kelompok rentan yang banyak di alami oleh anak-anak dan perempuan.

“Di sini ini lebih spesifik lagi membahas tentang bagaimana kelompok-kelompok rentan, saya kira ini harus kita perhatikan bersama karena ini mengancam generasi kita terutama bagi anak-anak, apalagi permasalahan HIV, ” ujarnya Rabu, (23/11).

Mimin sapaan akrabnya menambahkan, Kota Makassar punya program jagai anakta dan kita juga tahu bahwa ODHIV ini, tidak hanya fokus ke kaum-kaum rentan saja.

Perlu gerakan masif dan memfokuskan karena sekarang ini semakin meluas, apalagi Kota Makassar sudah ada data anak-anak di bawa usia yang perlu di kawal karena terpapar HIV.

Di lain halnya Sentra Wirajaya yang merupakan unit pelaksana teknis dari Kementrian Sosial yang bertanggung jawab di bawah naungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial.

Sentra Wirajaya, dalam melaksanakan rehabilitasi sosial itu multi layanan jadi, semua klaster PPKS itu terlayani, yang dulunya sebelum ada regulasi baru sentra Wirajaya hanya melayani rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas fisik saja.