JAKARTA – Cuaca buruk membuat listrik di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur padam selama 12 yang membuat aktivitas ratusan pedagang yang membutuhkan bahan pohon, dan pedagang kaki lima terpaksa tidak berjualan. Selain itu, kegiatan belajar mengajar Al Quran di sejumlah Tempat Pendidikan Al Quran (TPA) pada malam hari terpaksa diliburkan. Pemadaman dimulai sejak Kamis (24/11) sekitar pukul 16.30 WIB hingga Jumat (25/11) sekitar pukul 04.30 WIB.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Percaya Ekonomi Indonesia Meningkat Positif

Pihak PLN yakni Manager Unit Pelayanan Pelanggan (ULP) Pamekasan, Agung Setyobudi mengatakan pemadaman itu diakibatkan cuaca buruk berupa hujan deras disertai petir dan angin kencang yang melanda wilayah tersebut dan kini telah teratasi.

“Penyebabnya karena ada pohon pisang roboh dan menimpa travo PLN di Dusun Kedungdung, Desa Kertagena Laok, Kecamatan Kadur, Pamekasan,” kata Agung dilansir dari CNNIndonesia.com.

Agus menjelaskan gangguan jaringan listrik putus akibat hujan deras disertai angin kencang itu, hampir terjadi di semua kecamatan dan Kecamatan Kadur terparah.

“Yang terparah memang di Kecamatan Kadur, kalau yang lain hanya mengenai kabel, tidak sampai merusak travo PLN,” katanya.

Berdasarkan pantauan, hujan deras disertai petir dan angin kencang di Pamekasan itu, terjadi sejak sekitar pukul 12.00 WIB pada Kamis (24/11) hingga Jumat (25/11) sekitar pukul 02.00 WIB.

Selain memutus jaringan listrik, lanjut Agung, cuaca buruk yang terjadi di Pamekasan itu juga memutus jaringan telekomunikasi dan menyebabkan jaringan telekomunikasi yang dikelola oleh sejumlah perusahaan swasta tidak berfungsi.

“Jadi, gangguan jaringan listrik yang terjadi di Pamekasan dan mengalami pemadaman hingga 12 jam ini bukan karena unsur kesengajaan, akan tetapi karena terjadi bencana, angin kencang dan banyak pepohonan roboh,” katanya.