Makassar – Kabar hilangnya 500 ton beras di gudang bulog Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan akhirnya diungkap Eks Kepala Pimpinan Bulog Cabang Pinrang, Radyto W Putra Sikado dalam press conferencenya di Makassar, Jum’at (25/11).

“Tidak hilang tapi dipinjamkan ke rekanan dari CV Sabang Merauke Persada (mitra Bulog),” kata Radyto W Putra Sikado kepada seluruh awak media yang hadir.

Radyto W Putra Sikado mengungkapkan, sebagai pimpinan Bulog dirinya memiliki tanggungjawab dalam hal Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga (KSPH) di Kabupaten Pinrang dengan target penjualan 27.000 Ton setahun.

Karena berusaha mewujudkan program Bulog, pihak CV Sabang Merauke Persada (CV SMP) sebagai mitra yang ingin membantu Radyto mencapai target kemudian membujuknya untuk mengeluarkan beras milik Bulog dengan jaminan 2 sertipikat tanah milik mitra CV SMP.

“Irfan (pimpinan CV SMP) mendatangi saya untuk dipinjamkan beras penjualan KSPH. Tapi tidak saya langsung iyakan karena tak memenuhi prosedur. Tetapi, (dia) selalu datangi saya, meyakinkan. Jadi belakangan saya mau,” bebernya.

Tapi nasib naas menimpa Radyto, CV SMP saat masa penagihan tak kunjung direalisasikan dan merasa curiga.

Radyto kemudian mencoba melakukan kuasa jual atas sertipikat, usut punya usut sertipikat tanah yang jadi agunan berbeda dengan pembahasan saat mitra CV SMP ingin meminjam beras Bulog.

Belakangan sertipikat tanah dimaksud bukan objek yang jadi komitmen seperti di awal saat CV SMP datang ingin membantu target Radyto sebagai Pimpinan Bulog Pinrang.

“Kami berusaha menjual sertipikat, namun ternyata jaminan tidak valid,” pungkasnya.

Atas peristiwa ini, Radyto mengaku jadi korban prank Irfan (pimpinan CV SMP). Ia merasa dibohongi terkait jaminan dan juga Irfan tidak mampu mengembalikan hasil penjualan beras 500 ton tersebut.