JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia harus berani mengambil keputusan dan tidak takut terhadap negara manapun, maka kebijakan hilirisasi bahan mentah akan terus dilanjutkan meski kalah dalam gugatan larangan ekspor nikel yang diajukan oleh Uni Eropa (UE).

Baca Juga: Gubernur Sulsel Salurkan Bantuan 3,5M pada HUT ke-417 Selayar

Jokowi mengatakan, saat dihentikannya ekspor bahan mentah nikel, Indonesia dibawa ke WTO dan dua bulan lalu kalah. Namun, keberanian untuk hilirisasi bahan mentah akan terus berlanjut.

“Saat kita mensetop ekspor bahan mentah nikel, kita dibawa ke WTO (World Trade Organization), baru dua bulan yang lalu kita kalah, tapi keberanian kita menghilirisasi bahan bahan mentah, itu lah yang akan terus kita lanjutkan, meskipun kita kalah di WTO,” kata Jokowi dilansir dari CNNIndonesia.com.

Ia mengatakan Indonesia harus berani mengambil keputusan dan tidak takut terhadap negara manapun.

Jokowi ingin Indonesia menjadi salah satu dari lima besar negara dengan ekonomi terkuat pada 2045.

“Kita ingin negara kita di 2045 menjadi lima besar ekonomi terkuat di dunia. Kalau kita konsisten bekerja keras, kalau kita berani memutuskan dan tidak takut terhadap negara manapun,” ucapnya.

Sebelumnya, pemerintah menyetop ekspor nikel. Jokowi mengklaim kebijakan itu mampu meningkatkan nilai ekspor nikel dari Rp15 triliun menjadi Rp300 triliun.

Meski demikian, Indonesia harus menghadapi gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Uni Eropa melayangkan gugatan atas kebijakan Jokowi menyetop ekspor bahan mentah tersebut

WTO belakangan memutuskan Indonesia kalah dalam gugatan tersebut.