Bantaeng – Kejadian Pengeboman atau lebih tepatnya Bom Bunuh Diri yang terjadi di halaman Kantor Polsek Astana Anyar Bandung Pagi tadi (7 Desember 2022), sangat mengagetkan, dan mengakibatkan korban jiwa dan luka serta kerusakan.

Menurut kabar terakhir dari Kapolda Jawa Barat, Irjen Suntana menyatakan jumlah korban bertambah menjadi 11 orang, terdiri dari 10 anggota polisi dan satu orang anggota meninggal dunia atas nama Aiptu Sopyan, 9 masih dalam luka-luka, akibat serpihan dari ledakan bom bunuh diri tersebut.

Kakanwil Kemenag Sulsel H. Khaeroni yang saat kejadian berada dalam sebuah acara penting bersama Gubernur Sulsel dan Bupati Bantaeng dan sejumlah Pimpinan Forkopimda yakni HUT Kab. Bantaeng yang ke 768.

Kabar yang diterima dan diketahui Khaeroni dari Group WhatsApp berupa Link Breaking news sesaat setelah kejadian tersebut cukup membuatnya tersentak.

“Berita kejadian di Kantor Polsek Astana Anyar tadi, membuat saya kaget sekaligus geram. Tindakan Pelaku benar benar sangat melukai rasa kemanusiaan kita semua, di saat masyarakat masih merasakan duka mendalam musibah gempa bumi di Cianjur”. Ucapnya

Olehnya itu, Kami atas nama Pimpinan dan Staf Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan mengutuk keras atas terjadinya aksi Biadab bom bunuh diri di Halaman Kantor Polsek Astana Anyar Bandung yang diduga dilakukan oleh satu Orang, Kakanwil menilai, aksi ini sebagai tindakan keji yang menodai ketenangan hidup bermasyarakat dan sangat jauh dari Nilai Kemanusiaan dan ajaran agama, ungkap Khaeroni Geram.

“Apa pun motifnya, aksi ini tidak dibenarkan oleh agama manapun, karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri juga sangat merugikan orang lain,” ujar Kakanwil

Khaeroni juga menegaskan, aksi terorisme adalah musuh semua agama. “Mari kita jaga persatuan, sebab terorisme adalah musuh semua agama,” tegas Khaeroni