JAKARTA – Perkembangan kripto disinggung Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani saat membahas ancaman yang akan dihadapi Indonesia. Ia menilai RI telah teruji dengan sejumlah guncangan.

Baca Juga: Gubernur dan Kakanwil Kemenkumham Sulsel Sabet Penghargaan KKP HAM

Indonesia kini dihadapkan dengan naik turunnya komoditas dan disrupsi teknologi setelah sempat mengalami krisis keuangan global pada 2008-2009.

Ani, sapaan akrabnya, menggunakan istilah boom dan bust untuk menggambarkan siklus ekspansi dan kontraksi.

Dalam Acara Puncak Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Kemenkeu 2022, Ani mengatakan bahwa seluruh yang hadir pada acara tersebut mengetahui kripto market yang pada beberapa waktu lalu dan mengirim pesan kepadanya, kripto boom, Terjadi peningkatan jumlah yang menjadi bust semalam.

“Pasti di ruangan ini tahu kripto market yang beberapa bulan atau setahun terakhir semua mengirim WhatsApp (WA) ke saya, kripto boom. Jumlahnya yang tadi hanya ratusan miliar jadi triliunan. Tiba-tiba bust semalam, salah satu pemain kripto. Itu masalah tata kelola,” jelasnya dilansir dari CNNIndonesia.com.

Selain itu, Ani juga menambahkan bahwa ada guncangan atau ancaman lain berupa perubahan iklim yang bahkan bentuk implikasinya masih coba dipahami oleh pemerintah.

Ada juga ancaman demografi serta geopolitik yang menurutnya bisa mempengaruhi krisis pangan dan energi.

“Yang saya sampaikan di sini adalah, kita sebagai pengelola keuangan negara dan seluruh penyelenggara negara, dunia akan dihadapkan dengan guncangan-guncangan yang kita tidak memiliki kontrol 100 persen. Di dalam setiap guncangan, di situ pasti terjadi krisis,” jelasnya.

Oleh karena itu, Ani menegaskan penting bagi pemerintah untuk merespons tantangan tersebut dengan mengelola dan terus menjaga Indonesia untuk mencapai tujuan menciptakan masyarakat adil dan makmur.