JAKARTA – Pemerintah buka-bukaan mengenai wacana besaran subsidi motor dan mobil listrik yang diungkap Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Rekomendasi Aktivitas Ladang Cuan saat Nataru

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bantuan tersebut telah dipersiapkan.

 

“Bantuan insentif untuk kendaraan listrik sedang dipersiapkan, sedang dimatangkan. Memang karena ini juga mencakup anggaran dan kami harapkan ini bisa diselesaikan,” katanya dilansir darin CNNIndonesia.com

 

Meski tak dengan gamblang menyebut besaran subsidi motor listrik, Arifin menegaskan pemerintah bakal mencontoh negara lain yang telah melakukan hal serupa.

 

Arifin menekankan kebijakan subsidi kendaraan listrik memang diperlukan karena saat ini harga dari kendaraan listrik masih mahal imbas tingginya ongkos baterai.

 

“Indonesia saat ini sedang dalam proses pembuatan baterai karena kita punya mineral yang cukup, sumber daya alam (SDA) yang kandungan mineralnya luar biasa sehingga bisa menjadi daya tarik investor-investor untuk bisa memproduksi baterai listrik,” tegas Arifin.

 

Di lain sisi, Kementerian ESDM telah menetapkan target konversi motor BBM ke listrik sebesar 6 juta sampai 2030 dengan beberapa manfaat, seperti mengurangi konsumsi BBM 13,4 juta barel per tahun hingga menghemat kompensasi Pertalite Rp9,48 triliun per tahun.

 

Namun, Arifin mengatakan realisasi konversi motor listrik belum banyak. Sebelumnya, Kementerian ESDM telah meluncurkan pilot project program konversi 100 unit dengan 10 tipe sepeda motor pada 17 Agustus 2021.

 

Tahun ini, Kementerian ESDM melanjutkan program konversi tersebut menjadi 1.000 motor listrik dan target 13 juta motor listrik pada 2030.

 

“Ya kita memang berharap dalam waktu dekat (pemberian subsidi kendaraan listrik) agar bisa mendorong masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik,” jelasnya.