MAKASSAR – Bencana tanah longsor di Desa Rompegading, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, membuat arus lalu lintas dari jalan poros dari arah Kabupaten Bone menuju Kabupaten Maros terputus. Menindak lanjuti kejadian tersebut, Dansat Brimob Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol. Heru Novianto, memerintahkan satu unit Tim SAR Batalyon A Pelopor untuk segera mendatangi lokasi kejadian, pada Rabu (28/12/2022).

Baca Juga : Resmikan Pabrik di Maros, Pemprov Sulsel Dorong Mandiri Benih Jagung

Sejauh ini, tim gabungan TNI-Polri dan Potensi SAR lainnya masih fokus pada pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban longsor yang dilaporkan hilang. Alhasil, tim gabungan berhasil menemukan satu jenazah di bawah reruntuhan bangunan yang tertimbun material longsor.

Saat dimintai keterangan, Komandan Satuan Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol. Heru Novianto, mengatakan, ini merupakan hari kelima Satgas Kontijensi menjelang Natura menjadi fokus pengamanan Brimob Polda Sulsel yaitu Gereja dan Situasi Kamtibmas Kota Makassar.

“Disatgas Kontijensi ini kami juga menyiapkan Tim SAR, ini hari kelima, hari pertama dan kedua anggota sudah bergerak, kita menangani banjir dan menangani tanah longsor yang ada di Malino,” katanya.

Dansat Brimob Sulsel membeberkan, diturunkannya Tim SAR di Kabupaten Maros karena adanya laporan terkait kejadian tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Camba

“Kemarin sore kita mendapatkan laporan dari Kabupaten Maros, tepatnya di Kecamatan Camba terjadi longsor Pukul 17.00 Wita, ada beberapa korban yang selamat dan ada juga yang dinyatakan hilang,” ujarnya.

“20 Korban yang didatakan dari Intelejen kami, 15 orang bisa diselamatkan, lima lainnya masih dilakukan upaya pencarian, namun terkendala pencahaan yang terbatas dan kondisi medan yang cukup ekstrim akhirnya tim memutuskan bergerak pada pagi hari,” lanjutnya.