Keluarga korban juga menolak proses autopsi. Mereka hanya menginginkan visum dalam proses penyelidikan yang sedang berjalan.

 

Rakyat.news, Makassar – Kapolsek Tompobulu, AKP Asgar mengaku tak tahu, ada kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 09 Teknik Unhas di wilayahnya. Pelatihan fisik di Kabupaten Maros itu, diketahui menewaskan Virendy Marjefy (19), mahasiswa Teknik Arsitektur, Sabtu, 14 Januari 2023.

“Mahasiswa itu (Mapala) diam-diam di sana tidak ada tembusan di sini, tadi malam saya kerumahnya karena kemarin saya baru tahu dari media jika ada kasus seperti ini baru tidak ada pemberitahuan bilang ada kegiatan di sana,” kata Asgar kepada Rakyat.news saat dikonfirmasi, Minggu, 15 Januari 2023, malam.

Polisi juga sudah bertemu dengan pihak Mapala pascainsiden itu. Menurut Asgar, pihak Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) mengakui tidak melaporkan kegiatan di wilayahnya. “Seandainya ada mungkin saya sarankan jangan karena cuaca tidak mendukung,” jelas Asgar.


Baca juga: Keluarga Tolak Autopsi Mahasiswa Meninggal Saat Ikut Diksar Mapala 09 Teknik Unhas


Kasat Reskrim Polres Maros Iptu Slamet mengaku, pihaknya sementara memproses laporan kasus ini. Pihak keluarga korban, sudah melapor ke polisi sejak Minggu, kemarin. “Tanggal pemeriksaan kami masih menunggu jadwal buat surat dulu dan konfirmasi pihak terkait dan mencari data-datanya dulu,” ucap Slamet saat dikonfirmasi terpisah.

Merujuk dalam agenda keluarga, jenazah akan dimakamkan, Senin, hari ini. Pihak keluarga juga sudah menegaskan, menolak bila polisi menawarkan autopsi dalam penyelidikan kasus ini. “Kesimpulannya kalau polisi mau minta autopsi, kita keberatan,” kata ayah Virendy, James Wehantouw.