JAKARTA – Direktur Standarisasi Materi dan Metode Aparatur Negara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Aris Heru Utomo akan mencetak 15 buku teks materi pembinaan ideologi Pancasila setelah penetapan Presiden Jokowi, Jumat (01/10/2021).

Baca Juga : Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, BPIP : Waspada Ideologi Transnasional

Aris mengatakan, penyusunan 5 buku teks pembinaan ideologi Pancasila dimaksudkan untuk membumikan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda melalui pendekatan formal.

“BPIP telah menyusun 15 buku teks yang berisi materi pembinaan ideologi Pancasila dengan maksud untuk membumikan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda melalui pendidikan formal, yakni bangku pendidikan,” katanya.

Buku dengan struktur penyampaian materi yang terdiri dari 30 persen teori dan 70 persen praktik, tinggal menunggu penetapan presiden untuk dicetak.

“Buku yang disusun oleh 120 tenaga ahli dari berbagai bidang dan lintas agama dengan struktur penyampaian materi terdiri atas 30 persen teori dan 70 persen praktik ini tinggal menunggu penetapan presiden untuk dicetak. Kami berusaha mengaktualisasikan nilai-nilai pancasila dalam tindakan,” ucapnya.

Ia menyadari, tantangan Pancasila saat ini bukan lagi pemberontakan, melainkan radikalisme, korupsi, kesenjangan keadilan sosial, dan ideologi transnasional yang berkembang di era digital.

“Musuh besar pancasila bukan lagi pemberontakan, melainkan radikalisme, korupsi, kesenjangan keadilan sosial, dan paling mengkhawatirkan adalah ideologi transnasional yang semakin meningkat memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara,” tuturnya.

Untuk itu, Aris menekankan, penting bagi pemerintah untuk mencegah generasi muda terjerumus dalam ideologi dengan nilai-nilai yang bertentangan terhadap Pancasila.

“Mengganti Pancasila sama saja dengan mengubah NKRI. Mari kita sama-sama membumikan nilai-nilai Pancasila di ruang publik dan meneguhkan Kesaktian Pancasila untuk persatuan dan kesatuan bangsa,” tekannya.