RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengajak setiap lapisan masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam berbangsa, beragama, dan bernegara sepanjang masa.

“Saya mengajak kepada kita semua mewujudkan rasa syukur ini dengan terus berikhtiar, agar bangsa dan negara Indonesia ini tetap lestari, bangsa dan negara Indonesia bertahan sampai kapanpun, tidak akan tercerai berai, Bhinneka Tunggal Ika tetap menjadi bagian tanggung jawab untuk terus kita pertahankan,” kata pria yang akrab disapa Gus Halim saat menjadi Inspektur Upacara Hari Kesaktian Pancasila, di Jakarta, 2 Oktober 2023.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila itu, kata Gus Halim, untuk mengenang gugurnya pahlawan revolusi yang berjuang demi melindungi Pancasila, dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S) pada tahun 1965.

Gus Halim melanjutkan, dalam kondisi sulit terkadang isu agama menjadi santapan empuk bagi kaum intoleran untuk mengambil keuntungan dari kehancuran negara.

Karenanya, lanjut Gus Halim, Pancasila harus menjadi pedoman bangsa dalam situasi apapun. Termasuk kondisi yang kurang beruntung, seperti kemiskinan, pengangguran dan kesulitan hidup lainnya.

“Tidak ada satupun agama di dunia yang kita pelajari secara benar dan mendalam, kemudian mengajarkan intoleransi. Jadi hakikatnya orang beragama itu tidak ada intoleransi,” ujarnya.

“Karena agama selalu mengajarkan hubungan vertikal dan hubungan horizontal,” lanjutnya.

Gus Halim menambahkan, paham-paham intoleran dapat terlihat dari fitnah yang dilakukan PKI dengan mengadu domba seluruh elemen bangsa agar tercerai-berai dari nilai-nilai Pancasila, demi mencapai kepentingan mereka yang akhirnya memakan korban.

“Jikalau ada konsep-konsep intoleransi itu adalah sebuah rekayasa yang dibikinkan, tentu kita bisa buktikan, bahwa kita bangsa Indonesia tidak mengenal konsep intoleransi, karena kita punya Pancasila,” ungkapnya.