JAKARTAKementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sandiaga Uno mengatakan bahwa akan berikan pendekatan inovasi dengan menghadirkan museum tiga dimensi di area candi borobudur sehingga jika jumlah pengunjung dibatasi menjadi 1.200 orang perhari nya, para pengunjung akan merasakan nuansa yang sama.

Baca Juga : Cepat! Intip Teknologi 5G di Formula E Jakarta E-Prix 2022

 

Langkah tersebut diambil olehnya karena kondisi wisata sejarah tersebut yang turun akibat kelebihan muatan.

Di lain sisi, Komisaris Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWC), Kacung Marijan menjelaskan batasan pengunjung menjadi 1.200 orang per hari hanya berlaku untuk pengunjung yang ingin naik hingga ke atas Candi Borobudur.

“Itu untuk pengunjung yang naik,” jelasnya dilansir dari CNN Indonesia.

Hal tersebut menjelaskan bahwa masyarakat masih dapat berkunjung ke area sekitar Candi Borobudur, tanpa pembatasan seperti yang berlaku di area atas Candi Borobudur.

Selain membatasi jumlah pengunjung, pemerintah juga akan menaikkan harga tiket masuk menjadi Rp750 ribu untuk wisatawan lokal dan US$100 untuk wisatawan asing yang ingin naik ke atas Candi Borobudur.

Selama ini ,mengutip website resminya, pengunjung atau turis lokal hanya dikenakan tarif senilai Rp50 ribu.

Kebijakan harga tiket Candi Borobudur ini menuai polemik masyarakat karena dianggap terlalu mahal dan membatasi masyarakat umum untuk menengok situs sejarah dan kebudayaan itu.

Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan langkah itu dilakukan demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara.

“Sehingga, rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang,” tutur Luhut.

Baca Juga : Cepat! Intip Teknologi 5G di Formula E Jakarta E-Prix 2022