Jakarta – Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Jepang, Rahm Emanuel, mengatakan kesedihannya dan terkejut dengan penembakan Eks perdana menteri Jepang Shinzo Abe di sebuah acara kampanye.

“Kami semua sedih dan terkejut dengan penembakan mantan perdana menteri Shinzo Abe. Abe-san telah menjadi pemimpin Jepang yang luar biasa dan sekutu Amerika Serikat yang tak tergoyahkan,” tutur Emanuel dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/7/2022).

“Pemerintah AS dan rakyat Amerika berdoa untuk keadaan Abe-san, keluarganya, dan orang-orang Jepang,” kata Emanuel dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah Jepang telah mengonfirmasi bahwa mantan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe telah ditembak di wilayah Nara, Jepang barat.

“Mantan Perdana Menteri Abe ditembak sekitar pukul 11:30 pagi di Nara. Seorang pria, diyakini sebagai penembak, telah ditahan. Kondisi mantan perdana menteri Abe saat ini tidak diketahui,” kata kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno kepada wartawan, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/7/2022).

Abe sedang memberikan pidato di kota Nara, di Jepang barat, ketika insiden penambakan itu terjadi.

Sebelumnya, dilaporkan Shinzo Abe tidak menunjukkan tanda-tanda vital setelah ditembak di sebuah acara kampanye pada Jumat (8/7) tersebut.

Media-media lokal NHK dan Kyodo melaporkan, mantan pemimpin negeri Sakura itu tengah menyampaikan pidato singkat di sebuah acara menjelang pemilihan majelis tinggi pada Minggu (10/7) mendatang, ketika suara tembakan terdengar.

Abe (67) pingsan dan mengalami pendarahan di leher, kata seorang sumber dari partai berkuasa, Partai Demokrat Liberal (LDP) kepada kantor berita Jiji.

Baca Juga : Eks PM Jepang Ditembak Tiga Kali, Diduga Berakibat Fatal
Baca Juga : Dengar Tembakan Saat Pidato, Eks PM Jepang Tersungkur Dilarikan ke RS

Nonton Juga