MAKASSAR – Sejak pemerintah resmi membuka kembali pintu haji dan umrah pada tahun ini. Dipastikan, travel haji dan umrah yang menawarkan paket perjalanan murah akan kembali menjamur.

Baca juga : Haji Furoda ‘Berangkat Tanpa Antre’, Berikut Penjelasannya

Pemilik Ananda Group Travel Haji dan Umrah (Ananda Nurul Haromain), dr Fadli Ananda SpOg MKes, mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur harga murah. Apalagi, sudah banyak kasus, dimana jemaah ditelantarkan bahkan gagal berangkat dan menjadi korban penipuan.

“Jangan sampai tergiur harga murah. Hati-hati, banyak travel yang menggunakan skema ponzi,” kata Fadli Ananda, Sabtu, (16/7/2022).

Salah satu contoh kasus yang menyedot perhatian publik adalah First Travel. Perusahaan ini menawarkan paket perjalanan umrah Rp 14,3 juta ketika standarnya menghabiskan biaya Rp 22 juta.

Setelah diusut, First Travel ternyata menggunakan skema ponzi dalam bisnisnya. Para calon jamaah haji atau umrah akan berangkat jika ada pendaftar masuk yang menyetorkan dana.

Fadli Ananda yang juga Sekretaris MUI Sulsel Bidang Pemberdayaan Umat ini, mengungkapkan banyaknya travel umrah dan haji yang menggunakan skema ponzi, tidak hanya merugikan jemaah, tapi juga pengusaha.

Termasuk Ananda Group Travel Haji dan Umrah, yang sudah terdaftar secara resmi di Kementrian Agama.

“Kami mengalami penurunan jemaah di saat travel-travel ponzi ini masuk banting harga. Tapi kami tetap bertahan dengan harga yang menurut kami masuk akal untuk memberangkatkan jemaah,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, Ananda Group Travel Haji dan Umrah sudah memberangkatkan puluhan ribu jemaah haji dan umrah sejak tahun 2008. Tidak pernah ada satu orangpun yang terlantar, apalagi tidak jadi berangkat. Kecuali pada masa pendemi, dimana pihak Arab Saudi menutup pintu umrah di Bulan Maret.