RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Jaksa Agung Republik Indonesia, ST Burhanudin secara pribadi dan sebagai perwakilan institusi, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi tinggi atas kehadiran Presiden RI, Joko Widodo sebagai Inspektur Upacara dalam Rangka Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-63, yang mengusung tema “Penegakan Hukum yang Tegas dan Humanis dalam Mengawal Pembangunan Nasional”.

Baca Juga :Seorang Siswa Buat Video untuk Jokowi, Kadis Pendidikan Bekasi: Bentuk Kepedulian Siswa

Menurutnya, amanat Presiden Joko Widodo yang dibacakan pada upacara akan menjadi arahan bagi seluruh Insan Adhyaksa di manapun berada.Untuk itu, Jaksa Agung menginstruksikan kepada jajaran terkait pesan khusus  Presiden agar dilaksanakan demi menghindari sanksi yang diberikan.

“Pesan khusus untuk tidak melakukan perbuatan tercela, menyalahgunakan kewenangan, termasuk tidak bermain proyek dan menitip barang-barang komiditi impor/ekspor adalah perhatian serius yang harus dilaksanakan,” tegas ST Burhanudin, Senin (24/7/2023).

Jaksa Agung menegaskan, akan menjadi yang terdepan untuk menindak, dan itu sudah menjadi komitmen seluruh Insan Adhyaksa untuk menerapkan zero tolerance pada setiap pelanggaran.

Di tengah kepercayaan publik yang tinggi dan kinerja yang baik, ST Burhanudin menganggap hal itu merupakan sebuah momen dan kesempatan untuk bertransformasi baik dalam penegakan hukum maupun dalam pelayanan kepada masyarakat, serta pengimplementasian program-program humanis untuk hadir dan memberkan manfaat bagi masyarakat.

Tak hanya itu, kata dia, kehadiran Presiden Joko Widodo bukan semata-mata representasi Presiden sebagai pemimpin penegakan hukum negeri ini, tetapi juga sebagai komitmen dalam mendukung pemberantasan korupsi dan penegakan hukum humanis yang selama ini dilakukan oleh Kejaksaan dan penegak hukum lainnya.

Lebih lanjut, Jaksa Agung menyampaikan agar apresiasi dari Presiden tidak membuat kita menjadi jumawa, tetapi harus lebih mengukuhkan diri sebagai penegak hukum yang dapat dipercaya oleh masyarakat.

“Ciptakan penegakan hukum yang profesional dan berintegritas, pemulihan keuangan negara adalah tujuan penegakan hukum, menciptakan masyarakat yang adil dan damai adalah embrio dari membangun kesadaran hukum itu sendiri,” tegasnya.

Secara khusus, Jaksa Agung menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat yang selalu mendukung setiap program-program kejaksaan yang terkait dengan kepentingan masyarakat.

“Permohonan maaf karena masih ada oknum-oknum Kejaksaan yang masih melakukan perbuatan yang merugikan masyarakat, itu semua akan menjadi komitmen seluruh Insan Adhyaksa untuk berbenah ke depan agar menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya.

Selanjutnya, Jaksa Agung mengeluarkan tujuh Perintah Harian Jaksa Agung RI Tahun 2023, sebagai pedoman bagi satuan kerja dan Insan Adhayaksa di seluruh Indonesia untuk mengoptimalkan tugas dan kewenangan Kejaksaan, yaitu, aktualisasi Pola Hidup yang merefleksikan nilai Tri Krama Adhyaksa baik dalam pelaksanaan tugas maupun bersosialisasi di tengah masyarakat.

“Tingkatkan kepekaan sosial, berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat dalam setiap pelaksanaan tugas dan wewenang serta kehidupan bermasyarakat,” harapnya.

Kemudian, Wujudkan kesatuan pola analisis yuridis yang terstruktur dan terukur dalam setiap penyelesaian penanganan perkara, laksanakan penegakan hukum dan penyelesaian perkara secara prosedural dan tuntas, Perkuat kemampuan manajerial dan administrasi sebagai sarana pendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kejaksaan.

“Optimalkan sinergi antar bidang guna mewujudkan keberhasilan capaian institusi, Jaga netralitas personil dalam menyongsong pemilu serentak tahun 2024,” tutupnya.