RAKYAT NEWS, JAKARTA – Pimpinan dari Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM) menjelaskan alasan di balik penghapusan semua konten di situs rahim.or.id meskipun Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf, hanya meminta penghapusan logo LBM NU saja.

Mantan Direktur Eksekutif RAHIM, Mukti, menjelaskan bahwa seharusnya situs rahim.or.id sudah dihapus sejak 10 Oktober 2023. Ia menyatakan bahwa penghapusan situs tersebut bukan hanya karena adanya kritikan publik terkait dugaan dukungan terhadap Israel.

“Sebenarnya menurut instruksi PBNU, hanya logo LBM yang harus dihapus, tetapi karena RAHIM sudah tidak aktif dan ditutup sejak Oktober lalu, kami memutuskan untuk menghapus semuanya,” kata Mukti kepada CNNIndonesia.com pada hari Kamis (18/7).

Mukti menjelaskan bahwa RAHIM menjadi tidak aktif setelah mengadakan doa bersama terkait insiden pada 7 Oktober yang dilangsungkan pada bulan Oktober tahun sebelumnya.

“Doa bersama itu seolah menjadi penutupan karena kami tidak memiliki kegiatan atau program lain. Sebenarnya kami sudah tidak aktif,” paparnya.

Namun, Mukti juga mengaku tidak mengetahui mengapa logo LBM NU tercantum di situs rahim.or.id meskipun ia pernah menjabat sebagai direktur eksekutif RAHIM. Ia mengklaim bahwa penambahan logo tersebut dilakukan tanpa sepengetahuannya atau persetujuan selama menjabat.

“Manajemen situs web dilakukan oleh rekan-rekan di RAHIM karena saya sibuk dengan berbagai aktivitas lainnya,” ungkap Mukti.

“Saya tidak mengetahui hal tersebut. Saya tidak mengetahui,” tambahnya.

Sebelumnya, Yahya meminta logo LBM NU yang tercantum di situs rahim.or.id untuk dihapus karena telah disalahgunakan.

Beberapa waktu kemudian, logo LBM NU tersebut pun dihapus dari situs rahim.or.id beserta semua konten yang ada di situs milik RAHIM.