Makassar, Rakyat News – Delegasi Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) saat ini mengikuti Pertemuan Tahunan ke-25 APPF (the Asia Pacific Parliamentar Forum), di Natadola Republik Fiji dari tanggal 15-19 Januari 2017.

Ikut serta dalam delegasi APPF ini adalah Drs. H. Bahar Ngitung, MBA (Senator Sulawesi Selatan), Letjen (Purn.) Dr. Nono Sampono (Maluku), Jacob Esau Komigi, SH., MM (Papua Barat), Pdt. Carles Simaremare, S.Th., M.Si. (Papua), Adrianus Garu, SE., M.Si. (Nusa Tenggara Timur), dan H. Aceng Holik M. Fikri (Jawa Barat).

“Kehadiran kami di Pertemuan Tahunan APPF adalah untuk mendukung diplomasi negara dan memperkayanya dengan perspektif daerah”, tegas Bahar Ngitung, Ketua Badan Kerja Sama Parlemen [BKSP] DPD RI.

Tempat acara APPF 2017 ini memang untuk pertama kali dilangsungkan di negara kepulauan Pasifik, sehingga strategis bagi Indonesia untuk juga menjalankan kebijakan “Melihat ke Timur.”
Fiji, misalnya, bersama Papua New Guinea (PNG), Vanuatu, dan Solomon Islands merupakan kelompok asosiasi negara Melanesia (MSG) dimana Indonesia juga diterima sebagai anggota “associate” atau mitra.

Diperkirakan penduduk dengan latar belakang budaya Melanesia juga tersebar di beberapa provinsi timur Indonesia, yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, NTB dan sebagian Sulawesi Tenggara. Jika dijumlahkan maka penduduk Melanesia Indonesia itu lebih besar jumlahnya daripada penduduk anggota pendiri MSG.

“Kami ingin ikut mendorong hubungan yang lebih konstruktif dengan negara-negara Pasifik”, kata Bahar Ngitung kembali.

Pertemuan APPF 2017 kini memasuki masa sidang simultan secara bersamaan, yaitu paripurna, komisi-komisi dan panitia. perancang resolusi APPF 2017. Diharapkan pada penutupan acara dapat dicapai beberapa kesepakatan terkait berbagai isu seperti perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan maupun usaha-usaha memperkuat perdagangan serta mengatasi bahaya bencana. (ar)