Lalu, bagaimana tanggapan IYL soal aksi kubu tersebut yang terus melakukan fitnah? Mantan Bupati Gowa dua periode tersebut, untuk kali pertama memberikan komentar. Bukannya menyerang balik, tapi tokoh peduli kemanusiaan di Indonesia versi lembaga kemanusiaan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), justru mengirim pesan menyejukkan.

Melalui akun facebooknya, IYL menulis pesan yang berisi ajakan untuk berpolitik santun. Bahkan, ia menunjukkan kedewasaan berpolitik dengan cara meminta maaf kepada masyarakat. Berikut pesan yang ditulisnya.

“Saya pribadi mewakili tim meminta maaf kepada masyarakat atas isu yang beredar belakangan ini terkait dukungan yang masuk kepada tim. Kita semua sadar, bahwa dalam politik semua bisa dijadikan senjata untuk menjatuhkan lawan. Hal ini pun berimbas pada saya.

Banyak berita dan informasi hoax beredar untuk menuding saya. Kepada masyarakat, mari bijak dalam bersosial media. Memanfaatkannya dengan sebaik mungkin, dan menghindari berita-berita hoax.

Terkhusus kepada tim mari berpolitik dengan santun.”

Di status yang diunggahnya itu, IYL juga menyertakan bukti perbedaan B.1 KWK palsu yang dimassifkan untuk menyerang dirinya, dan B.1 KWK yang asli atau yang resmi terdata di timnya dan Silon Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sekadar diketahui, penyebar informasi hoax dengan memunculkan secaca massif B.1 KWK palsu yang digandakannya, ditengarai bagian dari kandidat tertentu. Hanya saja, modus yang dilakukannya itu, sebagian menjadi tamparan tersendiri bagi kubunya. Sebab, nama-nama yang dimunculkan seolah-olah KTPnya dicaplok IYL-Cakka, seperti Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi dan Bupati Selayar Basli Ali, dipastikan adalah fitnah.

Itu diketahui setelah ditelusuri di data resmi IYL-Cakka dan Silon KPU, kedua nama tersebut memang tidak terdaftar. Sehingga dipastikan, ada yang sengaja merekayasa dukungannya dengan target menyudutkan IYL-Cakka ke publik.(*)