Kronologi Lengkap Aksi Protes Besar-Besaran Dokter dan Nakes di India
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Seorang dokter muda yang sedang menjalani pelatihan ditemukan tewas di RG Kar Medical College and Hospital, Kolkata, India pada Sabtu (10/8/2024). Keadaan penemuan jenazah dokter tersebut sangat tragis, dikutip dari The Economic Times.
Kasus ini sekarang sedang diselidiki oleh Biro Investigasi Pusat (CBI) untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Kematian dokter ini telah memicu protes besar dari komunitas dokter di India dan menyebabkan layanan rumah sakit terganggu.
Awalnya, dokter tersebut telah bekerja selama 36 jam dan berencana untuk bertemu dengan rekan kerjanya pada Jumat (9/8/2024) pukul 02.00 waktu setempat.
Ia mengatakan ingin beristirahat dan bermalam di aula RG Kar Medical College and Hospital. Namun, saat pagi tiba pada Sabtu (10/8/2024), dokter tersebut ditemukan sudah meninggal dunia.
Keluarga korban pertama kali diberitahu bahwa putri mereka tewas karena bunuh diri. Mereka mengungkapkan bahwa mereka tidak diizinkan melihat jenazah putri mereka selama berjam-jam. Kabar angin mulai beredar di kampus bahwa mahasiswa pasca sarjana tersebut telah bunuh diri.
Otopsi mengungkapkan bahwa dokter muda tersebut menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan, terdapat luka-luka di berbagai bagian tubuhnya.
Laporan otopsi menyimpulkan bahwa kematiannya disebabkan oleh “pembunuhan” dan bahwa luka-lukanya terjadi sebelum kematiannya, hal ini berlawanan dengan dugaan bahwa ia bunuh diri.
“Cedera pembunuhan bersifat antemortem dengan indikasi penetrasi seksual,” ungkap laporan hasil otopsi.
Diperkirakan bahwa korban meninggal antara pukul 03.00 hingga 05.00 pagi. Otopsi juga mencatat adanya luka-luka eksternal, termasuk di wajahnya.
Selain itu, terdapat cedera pada tulang temporal tengkorak dan bekuan darah di bagian frontal kepala korban.
Penyelidikan atas kematian dokter muda ini kini ditangani oleh CBI. Menurut hukum India, penyelidikan kasus pemerkosaan harus selesai dalam dua bulan setelah laporan polisi dibuat.
Sampai saat ini, polisi telah menangkap seorang tersangka, Sanjoy Roy, seorang relawan yang aktif di rumah sakit tersebut. Roy memiliki akses ke berbagai ruangan rumah sakit.
Selain itu, polisi juga telah menemukan bukti yang mengarah pada tersangka. Meskipun satu tersangka telah ditangkap, keluarga korban tetap yakin bahwa putri mereka menjadi korban pemerkosaan massal.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan