Kesaksian lain datang dari Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Prof. Muhammad Isran Ramli.

Ia mengatakan, bahwa Civitas Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin sangat bangga melihat salah satu alumninya bisa mengemban amanah memimpin Provinsi Sulsel.

“Kami sebagai Civitas Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin turut berbangga dan turut mensupport beliau berkarir lebih jauh, bukan hanya dibidang keteknikan tapi juga dibidang pemerintahan,” katanya.

Lebih jauh ia menilai, Andi Sudirman merupakan salah satu alumni Fakultas Teknik Unhas terbaik dengan segala capaian-capaian cemerlang selama berkarir baik di bidang engineering maupun bidang pemerintahan.

“Kemarin kita ketahui, beliau terpilih dari Wagub, kemudian Gubernur, tentunya keberhasilan beliau patut untuk kita sampaikan ke adik-adik mahasiswa baru kita, bahwa beliau adalah salah satu contoh profil bagaimana seorang alumni Fakultas Teknik itu bisa sukses dan bisa berkarir bukan hanya di bidang engineering, juga di bidang non engineering. Dan buktinya sudah ada,” tegas Prof. Muhammad Isran Ramli.

Pengamat yang juga ahli pertanian, Abdul Haris Bahrun begitu mengapresiasi program Mandiri Benih Andalan yang digagas Andi Sudirman Sulaiman selama memimpin Sulsel lebih dari 2 tahun.

“Pada zaman Pak Andi Sudirman menjadi Gubernur, beliau memang mengawal betul peningkatan produksi pertanian di Sulsel, khususnya padi, disamping tentunya juga komoditi lain melalui program Mandiri Benih Andalan,” ujarnya.

Lewat program yang mulai dijalankan pada tahun 2021 tersebut, Andi Sudirman mulai menggenjot produksi di sektor pertanian dengan intervensi berupa pemberian benih gratis kepada para petani. Adapun hasilnya, bisa dilihat dari capaian produksi beras yang surplus hingga 2,08 juta ton.

Dijelaskan, Abdul Haris, surplus yang dicapai itu, tertinggi di Indonesia, menyusul Jawa Tengah 1,79 juta ton, Jawa Timur 1,22 juta ton.