Padahal, kata dia, kalau dilihat dari luas sawah yang ada di setiap provinsi, Sulsel ini berada di nomor empat. Pertama Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.

“Kenapa bisa begitu, karena program yang dijalankan Andi Sudirman terukur. Mulai dari sistem irigasi, penyediaan benih unggul yang diberikan secara gratis kepada petani, hingga pupuk,” jelas Akademisi Universitas Hasanuddin ini.

Ia melanjutkan, sejalan dengan peningkatan produksi para petani, sektor perekonomian mengalami peningkatan yang sangat positif. Tumbuh di atas lima persen pada tahun 2022.

“Dengan kepemimpinan beliau (Gubernur Andi Sudirman) yang berhasil meningkatkan produksi padi, ekonomi tumbuh di atas 5 persen. Artinya apa, perekonomian di masyarakat bagus, nilai tukar petani terhadap barang itu tinggi, dan kesejahteraan juga meningkat,” tandasnya.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), berdasarkan lapangan usaha, sektor pertanian merupakan sumber pertumbuhan ekonomi terbesar di Sulsel pada 2021. Ditunjukkan dengan meningkatnya produksi padi, meski secara nasional mengalami penurunan.

Dengan luas areal panen sebesar 0,99 juta hektar mampu menghasilkan produksi padi sebesar 5,09 juta ton. Jika dikonversikan menjadi beras sebesar 2,92 juta ton.

Diketahui Andi Sudirman tengah bersiap untuk melanjutkan pengabdiannya. Bersama Fatmawati Rusdi, ia akan maju bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2024. (*)