Pinrang, Rakyat News – Harapan legislatif lewat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Pinrang, agar pembahasan ini ditolak agar bisa menyeberang ke tahun 2018 pupus sudah dan memilih mengalah untuk sepakat di bahas ditingkat selanjutnya.

Suasana paripurna ini memang berubah drastis pasalnya , dari tujuh fraksi
PKS, Demokrat, NasDem, PDIP, Golkar, PPP, dan Hanurah ,melalui juru bicanya justru menyatakan diterimah dan disetujui untuk di bahas pada sidang berikutnya, sikap ini dinyatakan ,pada sidang paripurna, yang dipimpin wakil ketua H.A.Ngaru,dari Fraksi Grindra, usai sholat Jumat (22/12/2017) dan meskipun sebelumnya ada rencana boikot.

Ketidak hadiran Ketua DPRD Pinrang, H.Bahran Jafar Sanusi, dan beberapa angota Banggar, diantaranya H.Hanapi (F.Grindra) yang paling tegas menolak paripurna bila ‘jualan atas nama ASPIRASi’ – ditolak pihak eksekutif.

Gertakan -gertakan ini dihadapi dengan kesabaran eksekutif agar tujuan aman dan keselamatan antara legislatif dan eksekutif aman dari temuan bila ada pemaksaan menyelipkan tujuan pribadi dalam penyusunan anggaran 2018.

Meliat kondisi lancar , H.A.Ngaru yang mengambil alih memimpin jalannya sidang paripurna dua masa sidang ke 3 , mempersilahkan para jurubicara (Jubir) fraksi untuk menyampaikan pendapatnya.

Hal hasil dari 10 fraksi (ada partai gabungan) yang disampaikan dari jubir fraksi PKS, Demokrat, NasDem, Golkar, PDIP, Hanura, PPP, dan Grindra ,ternyata tak ada yang menolak empat Ranperda yang diajukan eksekutif. ” Fraksi PKS , menyatakan menerima untuk dibahas selanjutnya, ” kata Irwan Hasyim, dan di-susul Fraksi lainnya.

Apa yang terjadi ! Tak di sadari para tamu (pihak eksekutif) yang menguasai kursi di bagian belakang ada yang berdiri berteriak sambil memberi aplaos atas diterimanya rancangan eksekutif.