Makassar, Rakyat News – Bakal Calon Gubernur Sulsel, Abdul Rivai Ras (Bro Rivai) angkat bicara perihal fenomena janji-janji pembangunan yang tidak berbasis riset dan menempatkan diri seperti dermawan. Alih alih mencaplok program yang sudah berjalan rutin itu, tanpa melihat bahwa janji janji itu terprogram pada rencana strategis sebelumnya yang kini dalam tahap realisasi, ungkap pria kelahiran Bone ini, Minggu (24/12/2017).

Maraknya dermawan dadakan ini bukan berarti keliru ketimbang tidak melakukan apa apa, tetapi seyogyanya memberi harapan yang terukur, janji janji yang realistis dan doable karena kelak toh juga menggunakan uang rakyat yang bersumber dari APBD/APBN, bukan dari anggaran pribadi atau hibah yang datang begitu saja, tegasnya di sela-sela diskusi via teleconference dengan Tim Pakar di ruang Bro Rivai Center, Rumah Cerdas’Ta, Makassar.

Saya kira masyarakat sudah cerdas, tidak lagi bisa dibodohi dan mudah dipropaganda. Era sekarang rakyat sangat teliti dan cermat sehingga bisa dipastikan ke depan mereka mempunyai pilihan yang pendekatannya lebih rasional, tambahnya.

Selain fenomena ini, kini juga semakin menjamurnya politisi atau calon kepala daerah yang tiba-tiba peduli terhadap kemanusiaan di tengah tengah momentum musibah dan duka yang kini menimpah rakyat kita. Karena bencana alam atau bencana buatan manusia dapat dimanfaatkan untuk merebut simpatik demi tujuan politik. Saya kira hal ini merupakan tindakan yang wajar dalam proses perebutan kekuasaan, hanya saja kita berharap tidak terhenti sampai disitu sekalipun sudah berada di Singgasana, tutur Doktor Ilmu Politik jebolan Universitas Indonesia ini.

Yang pasti, dalam politik seperti yang disampaikan oleh seorang ilmuwan politik Amerika, Harold Lasswell bahwa “Politics is who gets what, when, and how.” Artinya ketika ingin mengambil sesuatu terkait posisi kekuasaan harus paham betul tentang politik masalah siapa, mendapat apa, kapan dan bagaimana, imbuh sang Pelopor Pendidikan Pertahanan ini. (*)‎