RAKYAT NEWS, MOSKWA – Rusia kembali melancarkan serangan besar-besaran terhadap Ukraina dengan meluncurkan rudal hipersonik pada hari Selasa (27/8/2024) pagi.

Selain rudal, pesawat nirawak Rusia juga diserahkan ke Ukraina, menimbulkan ancaman serangan senjata balistik terhadap seluruh wilayah Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa serangan presisi dari udara dan laut telah dilakukan untuk menyerang infrastruktur dan pembangkit listrik di berbagai kota Ukraina seperti Kyiv, Lviv, Kharkiv, dan Odesa.

Menurut laporan BBC, setidaknya enam orang tewas dan puluhan terluka akibat serangan pesawat nirawak dan rudal Rusia yang menargetkan sebagian besar wilayah Ukraina.

Infrastruktur listrik dan pasokan air di banyak kota terdampak akibat serangan itu.

Presiden AS Joe Biden menyebut serangan Rusia sebagai tindakan yang tidak masuk akal dan menyatakan dukungan terus diberikan kepada Ukraina di sektor energi.

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengutuk serangan Rusia terhadap infrastruktur sipil menggunakan rudal dan pesawat nirawak.

Tiga orang tewas dalam serangan terbaru yang menimpa kota timur Kryvyi Rih, termasuk seorang pria di Zaporizhzhia.

Kota Kryvyi Rih diidentifikasi sebagai kota kelahiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Serangan juga terjadi di Kyiv, Sumy, Khmelnytsky, dan Mykolayiv dengan peluncuran rudal balistik hipersonik Kinzhal yang sulit dihalau oleh pertahanan udara.

Serangan ini dianggap sebagai upaya Rusia untuk memperkuat kendali mereka atas konflik tersebut setelah Ukraina menguasai sebagian wilayah di Rusia.

Rusia telah menargetkan infrastruktur energi Ukraina sejak awal invasi penuh pada Februari 2022.

Pada Senin, Zelensky meminta dukungan Barat, termasuk AS, Inggris, dan Prancis, untuk mengizinkan Ukraina menggunakan senjata mereka dalam serangan lebih dalam ke Rusia.

Permintaan ini disetujui dengan syarat bahwa Ukraina hanya boleh menggunakan senjata Barat dan bukan senjata jarak jauh dalam operasi militernya.