“Kemudian mereka akan mulai diperhitungkan sebagai parpol yang ikut andil dalam upaya pemenangan kepala daerah,”bebernya.

“Ini juga akan jadi nilai jual PSI ke masyarakat bahwa PSI ternyata bukan sekadar partai anak muda saja “tidak banyak melakukan hal” dengan begini PSI ikut mendukung, apalagi kalau dukungannya menang, itu akan jadi nilai jual lagi bagi PSI,”tambahnya.

Efek jangka panjangnya, kata Sukri, nilai tawar PSI semakin bagus di masyarakat. Ini menjadi modal penting bagi PSI menyambut kontestasi politik di tahun 2029 mendatang.

“Ini juga akan dijustifikasi sebagai landasan bagi PSI untuk pemilu 2029 yang akan datang. Pada Pemilu berikutnya nanti mereka akan jual portofolio, rekam jejak mereka, kalau punya jejak dukungan dan berhasil menang tentu akan dijual bahwa mereka bukan partai sembarangan,” pungkasnya.

Pilgub Sulsel 2024 bakal digelar 27 November mendatang. Dua bakal pasangan calon saling berhadapan, Mohammad Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad dan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi.