RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, meminta maaf atas kehilangan enam sandera Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

“Hati saya dan hati bangsa ini hancur berkeping-keping,” ucap Netanyahu dalam konferensi pers khusus, Senin (2/9/2024) mengutip The Jerusalem Post.

Netanyahu memohon maaf terutama kepada keluarga sandera yang telah meninggal. Ia mengakui kegagalannya dalam membawa mereka pulang dengan selamat.

“Saya meminta maaf karena kami tidak berhasil membawa mereka pulang hidup-hidup. Kami sudah sangat dekat, tapi kami tidak berhasil,” ujar Netanyahu.

Permintaan maaf ini jarang dilontarkan oleh Netanyahu dan disampaikan setelah Israel dilanda mogok massal sebagai respons atas tragedi enam sandera Hamas di Jalur Gaza selatan.

“Saya bekerja sepanjang waktu, mencari setiap jalan yang mungkin (untuk membawa 101 sandera yang tersisa kembali ke Israel),” tuturnya.

Menurut Kementerian Kesehatan Israel, keenam sandera ini meninggal karena tembakan jarak dekat sebelum ditemukan dan dilakukan autopsi.

Kematian sandera ini telah menciptakan ketegangan di masyarakat Israel, dengan warga menuntut pemerintah segera membebaskan sandera lain yang masih ditawan oleh Hamas.

Sementara itu, di sisi lain, Hamas menyalahkan kematian sandera kepada Netanyahu. Menurut pejabat senior Hamas, Khalil Al-Hayya, sandera tersebut tewas akibat serangan militer Israel.

“Orang-orang ini dan yang lainnya bisa saja pulang ke pelukan keluarga mereka hidup-hidup dalam kesepakatan pertukaran sandera,” kata Al-Hayya dalam wawancara dengan Al Jazeera.

“Netanyahu dan pemerintah ekstremisnya adalah alasan mereka kehilangan nyawa,” lanjutnya dikutip dari CNN Indonesia.