Rentetan Berkas Dukungan IYL-Cakka “Dibegal”
Untuk serangkaian kasus, terutama penggiringan opini pencaplokan KTP warga, diduga dimainkan oleh kubu kandidat tertentu. Bukti keterlibatan mereka sudah tercium sejak dulu. Targetnya menciptakan opini jika IYL Cakka asal mencaplok.
Ketua Tim Pemenangan Rumah Kita IYL-Cakka, Bahar Ngitung, mengatakan, dugaan “pembegalan demokrasi” memang berjalan secara terstruktur, sistematis dan massif jika melihat dari serangkaian rentetan.
“Mulai dari Parpol dibegal sampai dukungan rakyat ke IYL-Cakka diganggu menjadi indikasi jika memang ada pihak tertentu berusaha menghalalkan segala cara IYL-Cakka tidak maju,” tutur Bahar Ngitung, Minggu (31/12/2017).
Terkait rentetan “pembegalan” tersebut, Tim IYL Cakka sudah melakukan antisipasi dan rencana untuk menindaklanjuti. Seperti melayangkan protes maupun gugatan atas proses yang banyak merugikan IYL-Cakka.
Sekadar diketahui, sebelum IYL-Cakka memutuskan maju lewat jalur independen, duet ini sempat berkeinginan lewat koalisi Parpol. Hanya saja, Parpol yang memberi dukungan berusaha “dibegal”. Salah satunya PAN yang tiba-tiba mengalihkan dukungan.
Begitu juga PPP, pasca kubu Romi mengeluarkan rekomendasi ke IYL-Cakka, kubu kandidat tertentu juga mengklaim mendapat dukungan PPP, sekalipun adalah kepengurusan Djan Faridz.
Kendati serangkaian rentetan “membegal” IYL Cakka, namun kubu pasangan Mr Komitmen ini sangat yakin bisa masuk ke pilgub. Sebab sekali pun misalnya di verifikasi pertama ditemukan belum cukup dari syarat minimal, akan tetapi duet ini masih punya stok dukungan KTP lebih dari 500.000.
“Ini belum termasuk yang terkumpul dan diserahkan secara sukarela warga ke rumah kita di daerah saat proses verifikasi berlangsung,” pungkas Obama, sapaan akrab Bahar Ngitung. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan