RAKYAT.NMAKASSAR – Pasangan Andi Sudirman Sulaiman – Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) akan berpartisipasi dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024 dengan fokus pada potensi alam dan budaya yang dimiliki oleh provinsi tersebut.

Muhammad Ramli Rahim, Juru Bicara Andalan Hati, menjelaskan bahwa dalam merumuskan visi misi mereka, pasangan calon nomor urut 2 tersebut menyadari posisi geografis Sulsel yang strategis sebagai pusat kepulauan Indonesia, dimana provinsi tersebut memiliki sumber daya alam yang komparatif, terutama di sektor pertanian dan perkebunan.

Mereka juga memperhatikan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat Sulsel, yang menjadi landasan dalam proses pembangunan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

Dengan menggabungkan keunggulan posisi strategis, potensi alam, dan nilai budaya, Andalan Hati berencana untuk mengelola secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan daerah yang menitikberatkan pada produktivitas tinggi namun tetap inklusif dan berkesinambungan.

“Untuk itu, dalam visinya Andalan Hati mengusung Sulsel Maju dan Berkarakter,” kata Ramli dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/10/2024).

MRR, singkatan dari Muhammad Ramli Rahim, menjelaskan bahwa konsep “Maju” mencakup kelanjutan pembangunan di Sulsel di berbagai sektor dengan landasan yang kuat yang telah dibangun oleh Gubernur Andi Sudirman Sulaiman sebelumnya untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Konsep ini juga mencakup pembangunan berkelanjutan yang fokus pada pemajuan ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lingkungan.

“Serta ketersediaan infrastruktur yang memadai, pendidikan dan layanan kesehatan yang lebih baik. Pengelolaan pertanian dan sumber daya alam lainnya yang modern dan berdaya saing berbasis ekonomi hijau dan ekonomi biru. Semua untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ramli menjelaskan bahwa “Berkarakter” dalam konteks pembangunan di Sulsel berarti pengembangan masyarakat tidak hanya dalam pertumbuhan ekonomi dan sektor lainnya, tapi juga dalam memperkuat nilai-nilai integritas, akhlak, budaya, dengan menjunjung tinggi prinsip kejujuran, keadilan, dan konsistensi antara ucapan dan tindakan.

Konsep ini akan membentuk pembangunan di Sulsel yang didasarkan pada nilai-nilai unggul, adaptif, kompetitif, dan berakar pada kearifan lokal.

“Masyarakat yang berkarakter adalah mereka yang menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, kejujuran, keadilan, serta kesesuaian antara kata dan perbuatan. Mereka memiliki pikiran yang maju (berbudaya), memegang teguh akhlak, adab, dan sopan santun (bermoral), serta memiliki daya saing yang tangguh dengan semangat pantang menyerah,” lanjutnya.

Menurut Ramli, pembangunan yang berlandaskan karakter di Sulsel tidak hanya berfokus pada aspek fisik dan ekonomi, tetapi juga pada penguatan nilai-nilai luhur yang menjadi pijakan masyarakat diantaranya adalah getteng (teguh), lempu (jujur), ada tongeng (ucapan yang benar), temmapasilengeng (tidak memihak), dan “Ten dolong buntu puang, sisan sisu’ta kaiyako, bo’bo’ta kaiyako”, yang mengandung arti bahwa tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan kesungguhan hati dan semangat yang kuat (peribahasa Toraja).

Selain itu, terdapat pepatah “Jarreki laloi siriknu siagang tappak nasalamak linonu siagang aheraknu. Punna nulakkakmo siriknu siagang tappaknu panrakmi antu linonu siagang aheraknu,” yang mengajarkan untuk mempertahankan martabat dan memperkuat iman, sehingga kehidupan akan bahagia di dunia dan akhirat. Namun, jika dua hal ini ditinggalkan, dunia dan akhirat kita akan hancur.

“Pembangunan ini mengedepankan pengembangan manusia yang unggul, mandiri, dan adaptif terhadap tantangan zaman, memastikan bahwa setiap individu berperilaku konsisten dengan prinsip-prinsip moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari,” beber Ramli.

“Dengan integritas sebagai elemen kunci, Sulawesi Selatan bertekad untuk terus melangkah maju dengan karakter yang kuat, menjaga nilai-nilai budaya dan moralitas, serta berkontribusi pada kemajuan bangsa yang lebih luas,” tambahnya.

Selain itu, MRR mengungkapkan bahwa ada delapan poin penjelasan mengenai misi yang akan dijalankan oleh pasangan petahana dalam Pilgub Sulsel.

Pertama, Memajukan layanan pendidikan, kesehatan, sosial keagamaan, dan kemasyarakatan berbasis kompetensi, berakhlak, dan berkearifan lokal.

Kedua, Melanjutkan hilirisasi pertanian untuk mencapai swasembada pangan dan lumbung pangan, serta sumber daya alam lainnya yang modern dan berdaya saing, berbasisekonomi hijau dan ekonomi biru.

Ketiga, Mengembangkan ekonomi masyarakat, pedesaan, dan daerah 3T (Terluar, Termiskin dan Tertinggal) untuk menekan angka pengangguran, kemiskinan, serta menangani gizi buruk dan stunting.

Keempat, Mengembangkan desa mandiri sebagai pusat pertumbuhan untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Kelima, Mendorong investası padat karya dan berwawasan lingkungan.

Keenam, Mempercepat dan memperkuat transformasi digital dan birokrasi yang berintegritas, adaptif,dan melayani.

Ketujuh, Memperkuat peran kepemudaan dalam pembangunan serta pelibatan kelompok marjinal, termasuk penyandang disabilitas.

Kedelapan, Memperkuat layanan transportasi (darat, laut, udara) dan infrastruktur yang berorientasi pada kesiapan dan ketahanan menghadapi situasi bencana, berkeadilan, serta pengembangan pariwisata untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi.