RAKYAT.NEWS, LUWU – Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Provinsi Sulawesi Selatan, Hasbi Syamsu Ali, menyesalkan mundurnya legislator Partai Golkar, Muhammad Fauzi dari DPR RI untuk maju di Pilkada Luwu Utara.

Pasalnya, kursi yang diperoleh Fauzi sejatinya merupakan representasi suara masyarakat dari wilayah Luwu Raya. Mundurnya Fauzi menyebabkan kursi tersebut dialihkan kepada legislator Golkar yang berasal dari Toraja Utara, Agustina Mangande.

“Ada sekitar 70 ribuan suara masyarakat Luwu Raya yang kehilangan cantolan dengan mundurnya Fauzi dari kursi DPR-RI. Kami benar-benar sangat menyesalkan hal ini terjadi justru di saat Luwu Raya membutuhkan wakil rakyat di Senayan,” tegas Hasbi, Rabu (2/10/2024).

Dikatakan Hasbi, mundurnya Fauzi setelah rakyat memilihnya sebagai legislator di DPR-RI, merupakan bentuk pengkhianatan nyata terhadap aspirasi rakyat di Luwu Raya.

“Ini preseden yang sangat buruk di tengah perjuangan besar kita mewujudkan Provinsi Luwu Raya selama ini. Rupanya Pilkada di Kabupaten lebih menggairahkan bagi Fauzi dibanding memperjuangkan suara rakyat Luwu Raya di Jakarta,” lanjut Hasbi.

Karena itu, Hasbi mengajak kepada seluruh warga Luwu Raya terutama yang ada di Kabupaten Luwu Utara untuk menjadikan hal ini sebagai pelajaran berharga untuk tidak mengulangi hal serupa pada kontestasi politik selanjutnya.

“Pengkhianatan terhadap suara rakyat seperti ini adalah pelajaran yang teramat berharga bagi rakyat Luwu Raya. Sudah saatnya kita lebih selektif dan cerdas dalam memilih pemimpin, jangan sampai dikhianati lagi,” ujar Hasbi.

Ketua Bidang Kelautan dan Pesisir BPP KKLR, Bachrianto Bachtiar, juga mengatakan hal serupa dengan Hasbi.

“Itu adalah tindakan yang benar-benar mencederai demokrasi. Rakyat Luwu Raya sudah mewakilkan suaranya di Pileg lalu, terpaksa harus kehilangan legislator mereka di pusat,” ucap Bachrianto.