Aktifis lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat itu menegaskan, tindakan Fauzi ini secara strategis sangat merugikan Dapil Sulsel 3 khususnya di Luwu Raya yang pembangunan infrastrukturnya masih sangat membutuhkan intervensi pemerintah pusat.

“Kita kehilangan kesempatan strategis untuk memperjuangkan pembangunan di Luwu Raya, lebih khusus di Lutra yang memang masih sangat perlu diprioritaskan utnuk dapat bantuan dari pusat,. Lutra ini Kabupaten termiskin ketiga di Sulsel, sekitar 45 ribu rakyatnya di bawah garis kemiskinan,” kata Bachrianto.

Karena itu, dirinya berharap, masyarakat di Luwu Raya dan khususnya di Kabupaten Luwu Utara dapat mencermati tindakan Fauzi yang sangat merugikan daerah sendiri.

“Padahal kita perlu pejuang-pejuang pembangunan di pusat, terutama melalui DPR RI. Miris, ternyata lebih suka turun kelas maju Pilkada daripada jadi wakil rakyat di Senayan. Harus diberikan hukuman sosial dan politik ini,” pungkasnya.

Untuk diketahui, mundurnya Fauzi dari DPR RI membuka ruang bagi munculnya tiga orang legislator dari wilayah Toraja. Sementara legislator asli dari Luwu Raya kini hanya tersisa satu orang saja, yakni Unru Baso dari Partai Gerindra.