“Adab merupakan kunci dalam menciptakan masyarakat yang berbudaya dan berakhlak. Maka dari itu, kami berkomitmen untuk memperkuat kurikulum adab yang lebih menyentuh aspek kehidupan sehari-hari,” ujar Ilham Fauzi.

Fokus pada Adab dalam Kehidupan Sehari-Hari

Kurikulum adab akan menjadi salah satu fokus pasangan calon (paslon) Pilwalkot Makassar berjargon “Teruskan Kebaikan” ini. Selain adab dalam pergaulan, kurikulum ini juga menggarisbawahi pentingnya adab dalam menggunakan media sosial, sopan santun di ruang publik, hingga penghormatan terhadap orang tua dan sesama.

Menurut Ilham Fauzi, kukirikulum adab tidak hanya disusun berdasarkan nilai-nilai keislaman, tetapi juga disesuaikan dengan tantangan zaman dan konteks kehidupan modern. Salah satu fokus utamanya adalah mengajarkan adab dalam dunia digital.

“Di era digital saat ini, pemuda sering kali kehilangan sensitivitas sosial ketika berinteraksi melalui media sosial. Komentar-komentar negatif dan perdebatan yang tidak beretika kerap muncul. Melalui kurikulum ini, kami ingin mengajarkan generasi muda bagaimana menggunakan teknologi secara bijak, dengan tetap mempertahankan prinsip adab yang baik,” tambah Ilham.

Selain itu, kurikulum ini juga menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif mengenai adab dalam komunitas dan masyarakat.

Dengan pendekatan yang holistik, dirinya berharap bisa menanamkan nilai-nilai moral yang kuat, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan penghargaan terhadap perbedaan, dalam diri setiap pemuda.

“Ilmu pengetahuan tanpa adab hanyalah seperti pedang tanpa kendali. Oleh karena itu, pendidikan adab harus selalu berjalan seiring dengan pendidikan akademis. Pemuda Muhammadiyah Makassar telah memulai langkah besar dengan ikut mendorong hal ini,” imbuhnya.

Rencana Pengembangan dan Kolaborasi

Sementara, Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Makassar, Nasruddin mengapresiasi dan mendukung visi Ilham Fauzi yang ingin memperkuat pengembangan pendidikan lewat kurikulum adab.