RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Abdul Wahab Tahir, seorang Anggota DPRD Kota Makassar, mengungkapkan bahwa perlindungan anak harus dimulai dari didikan keluarga dan peran orang tua. Menurutnya, orang tua merupakan motivator terbaik bagi anak-anak mulai dari kecil hingga dewasa.

“Kalau berbicara soal anak itu tanggung jawab penuh dari orang tua, guru terbaik dari seorang anak adalah orang tuanya sendiri, yang lain cuma membantu,” ujarnya.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wahab Tahir dalam acara Sosialisasi Penyebarluasan Perda Nomor 5 tahun 2018 tentang Perlindungan Anak, di Hotel Royal Bay Makassar, Jl Sultan Hasanuddin, pada hari Senin (27/5/2024).

“Makanya doa orang tua itu sangat mujarab kepada anaknya, jangan biasakan mendoakan anak kita yang jelek-jelek. Karena anak-anak kita sangat liar, akhirnya kita tidak pernah menyadari bahwa dalam kalimat itu ditangkap seperti sebuah doa,” jelasnya.

Menurut Wahab Tahir, yang merupakan Legislator Golkar Makassar selama tiga periode, orang tua adalah individu yang paling memahami sifat dan perilaku anaknya. Peran pemerintah dan masyarakat hanya sebatas melindungi anak dari berbagai bentuk perilaku negatif yang mungkin mengancam mereka.

“Karena anak-anak itulah yang akan membantu kita kedepan, karena sesungguhnya amanah mempunyai anak adalah mereka yang sanggup diberikan kekuatan oleh Tuhan menjaga amanah itu,” terang Sekretaris DPD II Golkar Makassar ini.

Walaupun demikian, Wahab menegaskan bahwa upaya perlindungan anak yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan maksimal jika tidak didukung oleh pendidikan keluarga dan peran orang tua dalam menjadikan anak sebagai aset berharga bagi keluarga.

“Ada namanya program jagai anakta, kenapa penting Perda ini? Karena ada kewajiban orang tua dan masyarakat yang sekaitan dengan program perlindungan anak,” ujarnya.

Achi Soleman, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, menyebutkan bahwa banyak program pemerintah kota yang telah diluncurkan sebagai implementasi dari Perda ini.

“Apa yang harus kita lakukan? Disini peran serta orang tua sangat penting, makanya sejak dini kita harus pahamkan kepada anak tentang bagaimana berinteraksi dengan orang lain,” cetusnya.

Berdasarkan data, pada tahun 2023, angka kekerasan seksual, fisik, penelantaran, dan perlakuan tidak benar lebih banyak terjadi pada anak daripada perempuan.

“Orang yang berilmu belum tentu berakhlak, tetapi yang berakhlak sudah pasti berilmu. Dan ternyata pendidikan anak sangat diperlukan sebagai haknya,” jelasnya.

Dalam konteks agama, Ustadz Syamsir menjelaskan pentingnya anak memperoleh pembelajaran dan pemahaman akan akhlak yang baik. Perlindungan anak juga harus diawali dari pendidikan yang diberikan oleh orang tua, seperti doa-doa agar anak senantiasa mendapatkan berkah dalam kehidupannya.

“Maka tugas orang tua ini bukan hanya memenuhi kewajiban untuk anak pendidikan, makan dan sebagainya, tapi bagaimana mengajari moralitas dan akhlak yang baik,” pungkasnya. (*)