RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Sulawesi Selatan telah mengambil langkah maju dalam memperkuat ketahanan pangannya melalui Program Mandiri Benih, sebuah inovasi yang diluncurkan sejak 2021 oleh Andi Sudirman Sulaiman saat menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan.

Program ini didesain untuk memberdayakan petani lokal dalam memproduksi benih unggul secara mandiri, sebagai bagian dari upaya mewujudkan kemandirian pangan di wilayah tersebut.

Menurut Irwan, Juru Bicara Andi Sudirman Sulaiman, program ini lahir dari kebutuhan mendasar untuk meningkatkan ketahanan pangan di Sulawesi Selatan, terutama di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan ketidakpastian rantai pasokan pangan.

“Dengan memberdayakan petani lokal untuk memproduksi benih berkualitas, kita tidak hanya memperkuat ketahanan pangan daerah, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan,” jelasnya.

Dalam implementasinya, Program Mandiri Benih telah melibatkan lebih dari 400 petani penangkar. Irwan menjelaskan bahwa para petani ini diberi pelatihan dan pendampingan intensif untuk memastikan kualitas benih yang dihasilkan sesuai dengan standar.

“Mereka tidak hanya penerima manfaat, tetapi menjadi aktor utama dalam rantai produksi benih ini,” ujar Irwan.

Selama tiga tahun pelaksanaan program ini, hasilnya berbicara dengan angka. Pada 2021, program ini memulai fase pertama dengan menghasilkan sekitar 1,2 juta kilogram benih unggul yang mencakup lebih dari 48.000 hektar lahan pertanian.

Pada 2022, angka tersebut meningkat menjadi 1,4 juta kilogram benih, memperluas jangkauan hingga 52.000 hektar. Hingga pertengahan 2023, produksi benih telah mencapai 2,6 juta kilogram, yang digunakan untuk menanam di lebih dari 100.000 hektar lahan.

Dampak positif program ini juga terlihat dalam peningkatan produksi padi. “Pada 2022, kita mencatat kenaikan produksi padi yang signifikan, mencapai 536 juta ton, naik dari 509 juta ton pada tahun sebelumnya,” tambah Irwan.